AS Berencana Kembali Patroli di Laut China Selatan

Kapal Penjaga Pantai China di wilayah Laut China Selatan yang menjadi sengketa.
Sumber :
  • REUTERS/Erik De Castro

VIVA.co.id – Beredar kabar yang menyebutkan bahwa Amerika Serikat akan kembali melakukan patroli di sekitar lokasi Laut China Selatan (LCS) pada awal April 2016. Hal ini merupakan ketiga kalinya China "ditantang" karena sikapnya yang dianggap telah mengokupasi wilayah sengketa tersebut.

Filipina Bersiap Hadapi Konflik Bersenjata di Tengah Meningkatnya Agresi Tiongkok

Dilansir dari laman Reuters, Minggu, 3 April 2016, seorang pejabat Amerika yang tak disebutkan namanya menyanggah informasi tersebut dan mengatakan kegiatan itu tidak akan dilakukan apalagi dalam waktu dekat ini.

Namun ia menegaskan bahwa AS akan terus melawan China jika masih tetap melanggar hukum internasional yang berlaku mengenai batas maritim.

Ini Cara Pemerintah Perkuat Pertahanan Laut Natuna Utara dari Ancaman Militer Asing

Amerika Serikat selama ini melakukan program kebebasan navigasi dengan berlayar dekat wilayah sengketa dengan tujuan menggarisbawahi haknya dalam wilayah tersebut. Otoritas AL Amerika mengatakan pihaknya akan tetap melakukan program itu dengan semakin kompleks.

"Posisi kami tidak berubah, kami tidak berkompetisi untuk mengklaim wilayah di LCS. Kami secara rutin melakukan operasi tersebut di seluruh dunia untuk menantang klaim maritim yang sah yang membatasi hak dan kebebasan yang diberikan dalam hukum internasional. Hal ini berlaku untuk Laut Cina Selatan juga," kata seorang pejabat senior dalam kepemerintahan Barack Obama.

Panglima Koarmada I: Jumlah Pelanggaran Kapal Asing di Laut China Selatan Menurun

Sebelumnya, pada Oktober 2015, Komandan Angkatan Laut China sudah memperingatkan AS atas tindakannya yang dianggap berbahaya dan bersifat provokatif tersebut.

Laksamana Wu Shengli mengatakan dalam konferensi video yang ada risiko bahwa insiden kecil seperti itu bisa memicu perang. (ase)

Laut China Selatan.

Taktik Agresif Tiongkok di Perbatasan: Ancam Stabilitas Regional Demi Keuntungan Teritorial

Saat ini, Tiongkok terlibat dalam 17 sengketa teritorial dengan negara-negara tetangganya, dengan sedikitnya 7 sengketa terkait wilayah.

img_title
VIVA.co.id
18 September 2024