Menteri Kesehatan Belgia : Korban Tewas Bisa Bertambah
- REUTERS/David Crunelle via Twitter @davidcrunelle
VIVA.co.id – Puluhan orang masih berada dalam perawatan intensif paska ledakan bom yang terjadi di Brussels, Belgia, Selasa, 22 Maret 2016.
Menteri Kesehatan Belgia, Maggie de Block, mengatakan bahwa sekitar 300 orang terluka dan 61 orang di antaranya berada dalam kondisi kritis. Menurut Maggie, mereka yang kritis masih dalam perawatan intensif pihak berwenang.
Menurut penjelasan Menteri Kesehatan, jumlah korban yang luka berasal dari 40 kewarganegaraan. Sebanyak 150 orang masih dalam perawatan di seluruh rumah sakit di Belgia.
Kebanyakan mereka menderita luka bakar juga luka lain yang biasa terdapat pada area perang, misalnya terkena pecahan peluru. Angka kematian, menurut menteri, masih sangat mungkin bertambah.
"Empat pasien berada dalam kondisi koma dan belum teridentifikasi. Hal ini yang menjadi kendala untuk mengenali siapa korban," katanya seperti dikutip dari BBC, 24 Maret 2016.
Sebelum ini, Jaksa Agung mengkonfirmasi serangan itu adalah bom bunuh diri. Mereka juga mengidentifikasi dua dari empat orang pelaku serangan sebagai Khalid dan Brahim el Bakraoui. Dua orang lainnya belum disebutkan namanya. Satu tewas dan satu orang lagi berhasil melarikan diri.
Brahim el Bakraoui meledakkan dirinya dalam serangan di bandara internasional Zaventem. Serangan ini menewaskan 11 orang. Sementara Khalid meledakkan diri di stasiun metro Maelbeek menewaskan 20 orang. Sebuah laporan yang belum terkonfirmasi mengatakan salah satu penyerang adalah Najim Laachroui, seorang jihadis yang diyakini memiliki jaringan dengan pelaku serangan Paris, November lalu.
Kelompok militan ISIS mengaku sebagai pihak yang paling bertanggungjawab atas serangan tersebut.
Kementerian Dalam Negeri dan Kehakiman Uni Eropa sepakat untuk menggelar pertemuan dan mendiskusikan respons mereka atas serangan teror ini.