Bom Brussels, Belgia Abaikan Peringatan Turki
- Reuters.
VIVA.co.id - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, mengatakan, Belgia telah mengabaikan peringatan dirinya soal akan adanya serangan serupa yang sebelumnya terjadi di Paris, Ankara, dan Istanbul, melanda negara itu.
Ia juga memperingatkan, salah satu penyerang dalam aksi bom bunuh diri Brussels itu telah dideportasi dari Turki tahun lalu, setelah ditahan di penjara di Gaziantep, sebelah utara Turki dekat perbatasan Suriah.
Erdogan telah menerima informasi soal identitas salah satu terduga pelaku bom bernama Ibrahim El Bakraoui, merupakan pelaku yang pernah ditahan di Turki, karena memiliki jaringan dengan ISIS.
Ia, oleh Belgia, dituding sebagai yang bertanggung jawab atas serangan menewaskan sedikitnya 35 orang dan melukai ratusan orang di Brussels, pada Selasa.
"Dia (El Bakraoui) adalah orang yang sama saat ditahan di Gaziantep bulan Juni 2015, dan langsung kami deportasi. Kami sudah melaporkan langkah deportasi ini ke Kedutaan Besar Belgia di Ankara pada 14 Juli 2015. Tak lama kemudian ia dibebaskan. Artinya, mereka (Belgia) sudah mengabaikan peringatan kami mengenai El Bakraoui," kata Erdogan, seperti dikutip dari situs Reuters, Kamis, 24 Maret 2016.
Menurut Erdogan, sikap abai yang ditunjukkan Belgia terbukti kalau El Bakraoui "tidak terkait hubungannya dengan terorisme". Ia juga mendapatkan informasi bahwa El Bakraoui akan dideportasi ke Belanda, bukan Belgia.
Keterangan tersebut didapat langsung dari Otoritas Belanda. Akan tetapi, seorang pejabat Pemerintah Belanda justru berkata sebaliknya.
Pejabat yang enggan disebut namanya itu memperingatkan Erdogan supaya "hati-hati dalam menyampaikan pernyataan", karena pihaknya tidak mendapatkan info mengenai kedatangan El Bakraoui di Belanda.