Inikah Otak Pelaku Pemboman Belgia?

Mohamed Abrini (kiri) dan Najim Laachraoui
Sumber :
  • telegraph.co.uk

VIVA.co.id - Investigasi Kepolisian Belgia saat ini terfokus pada Najim Laachraoui (24) asal Suriah dan Mohamed Abrini (30) asal Belgia. Keduanya adalah kawan dari Salah Abdeslam, tersangka serangan teror Paris, Prancis.  Laachraoui dan Abrini diduga terlibat atas tiga ledakan bom di Bandara Internasional Zaventem dan Stasiun Kereta Bawah Tanah Maelbeek.

Mengutip situs Reuters, Selasa, 22 Maret 2016, Laachraoui dan Abrini masih menjadi buronan saat polisi menangkap Salah Abdeslam, pelaku pemboman Paris, di Brussels pada Jumat.

Berdasarkan hasil interogasinya terhadap Abdeslam, polisi memiliki teori yang membawanya ke kedua pelaku ini, sekaligus memberikan petunjuk mengenai keberadaan mereka.

Laachraoui dilaporkan pergi ke Suriah pada Februari 2013 dan kembali ke Eropa melalui Hongaria, dengan nama palsu bernama Shalat Abdeslam. Mereka memakai jubah Kayal pada September lalu.

Polisi telah mengkonfirmasi bahwa DNA Laachraoui telah ditemukan pada beberapa sabuk peledak yang juga dipakai dalam serangan November di Paris. DNA juga ditemukan selama penyelidikan di kota Auvelais dan distrik Schaerbeek.

Sementara Abrini, warga negara Belgia keturunan Maroko, terlihat bersama Abdeslam - teman masa kecilnya - sebelum serangan November. Dia terlihat di CCTV berada di sebuah pompa bensin di jalan di Paris sembari membawa Renault Clio.

Mobil inilah yang digunakan dalam pembantaian dua hari kemudian yang menewaskan 130 orang pada 13 November 2015. Namun, menurut seorang kerabat dekatnya, Abrini terlihat berada di Brussels pada malam sebelum serangan Paris.

Ia memang sudah lekat dengan lingkaran radikal sejak usia 18 tahun. Abrini juga memiliki catatan kriminal karena pelanggaran narkoba dan kejahatan kecil.

Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka