Soal Natuna, Indonesia Pilih Selesaikan Tanpa Pihak Ketiga

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Teresia May

VIVA.co.id – Ketenangan hubungan Indonesia dan China terganggu akibat ulah coast guard China di Laut Natuna. China mengklaim nelayan mereka masih berada di wilayahnya, sedangkan menurut Indonesia, China melanggar batas wilayah.

Perkuat Keamanan Laut, Bakamla Segera Punya Markas di Natuna

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Arrmanatha Nassir, mengatakan, Indonesia dan China hingga saat ini memiliki hubungan yang sangat baik, walaupun sempat tersandung masalah di perairan zona ekonomi eksklusif Natuna pada Sabtu, 19 Maret 2016.

"Hubungan Indonesia dan China selama ini sangat baik. China adalah negara sahabat kita dan kita memiliki kerja sama yang sangat menguntungkan. Dalam tiap kunjungan pasti ada sesuatu yang berkembang dan kita selalu mengatasinya secara bijak, itu yang penting," kata Arrmanatha yang ditemui, Selasa, 22 Maret 2016 di BICC, Nusa Dua, Bali.

AUKUS Picu Ketegangan di Laut China Selatan, Ini Dampaknya Bagi RI

Ia menjelaskan, Indonesia bukan merupakan negara yang terlibat dalam konflik di Laut China Selatan dan hal itu sudah pula disampaikan berulang kali oleh pemerintah Indonesia. Oleh karenanya, kemarin Menlu Retno Marsudi memanggil pihak Kedubes China untuk meminta keterangan lebih lanjut.

"Ibu Menlu kemarin memanggil kuasa hukum sementara dari Kedubes China untuk meminta klarifikasi mengenai insiden tersebut. Sesuai dengan peraturan internasional, harus ada kesepakatan antara dua negara untuk menentukan batas wilayah," ujar Arrmanatha.

Bakamla Ungkap Manuver Coast Guard China di Natuna Ancam Kedaulatan

Pria yang akrab disapa dengan panggilan Tata itu juga menjelaskan, Indonesia tidak akan membawa permasalahan ini hingga ke ranah Mahkamah Internasional. "Sebagai negara sahabat, jika ada masalah maka diselesaikan antara dua negara sebelum memanggil pihak ketiga untuk membantu. Kita ingin selesaikan secara baik-baik," ucap dia.

Sebelumnya, pelanggaran terjadi ketika kapal KM Kway Fey 10078 berbendera China tertangkap sedang melakukan tindakan illegal fishing di Perairan Natuna, Kepulauan Riau, perairan Indonesia. Pihak Kapal Pengawas kemudian melakukan pengejaran terhadap kapal asing tersebut setelah mencoba melarikan diri.

Dalam perjalanan pengawalan untuk mengamankan kapal China tersebut, tiba-tiba satu kapal coast guard China ikut mengejar kapal pengawas Indonesia dan menabrak kapal tangkapan. Seluruh awak kapal selamat dan delapan ABK kapal ditangkap.

Wakil Menteri Kelautan Indonesia Arif Havas Oegroseno menunjuk lokasi Laut Natuna Utara pada peta baru Indonesia saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, Indonesia, 14 Juli 2017. (Reuters: Beawiharta)

China Protes Pengeboran Minyak di Laut Natuna, Minta RI Berhenti

Para pemimpin Indonesia memilih tetap diam untuk menghindari konflik atau pertengkaran diplomatik dengan China.

img_title
VIVA.co.id
2 Desember 2021