KBRI: Tak Ada WNI Jadi Korban Ledakan Brussels
- Reuters/Francois Lenoir
VIVA.co.id – Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kemlu RI, Lalu Muhammad Iqbal, menyampaikan pada hari ini sekitar pukul 03.00 waktu setempat, terjadi dua ledakan di main departure hall di Zaventem Airport, Brussels. Ia menjelaskan, jarak Zaventem-KBRI Brussel sekitar 10 km atau 15 menit dengan kendaraan.
"Pemerintah Belgia telah menetapkan status Siaga 4 (paling berbahaya). Sejauh ini dilaporkan 17 orang tewas dan puluhan terluka. Sejumlah saksi menyebutkan ledakan terjadi di dekat konter American Airlines di departure hall. Saksi juga sebut beberapa saat sebelum kejadian, sempat terdengar letupan senjata api dan sejumlah teriakan dalam bahasa Arab. Otoritas bandara telah mengamankan lokasi dan mendirikan crisis center," kata Iqbal dalam keterangan resmi yang diterima VIVA.co.id, Selasa, 21 Maret 2016.
Ia menjelaskan saat ini Zaventem Airport berada dalam status "lockdown" sementara otoritas bandara mengalihkan seluruh kedatangan ke Antwerp. Seluruh jalur kereta ke bandara juga dihentikan sementara. Bandara Charleroi sekitar satu jam dari Brussel juga dijaga ketat pasukan keamanan, namun belum dilaporkan adanya insiden.
"Pasca ledakan, dilaporkan pula ledakan di metro station Maelbeek, tidak jauh dari kawasan Komisi Eropa dan Parlemen Eropa yakni 14 km dari Zaventem dan 6,5 km dari KBRI Brussel. Akibat peristiwa ini, stasiun pusat Gare Central dievakuasi. Hingga kini tidak ada WNI yang menjadi korban peristiwa tersebut. KBRI Brussel akan terus melakukan penelusuran dan mengamati perkembangannya," kata Iqbal.
Sebagai informasi hingga hari Senin (21/3) polisi federal Belgia masih memburu satu orang tersangka Serangan Paris a.n. Najim Laachraoui. Berdasarkam data Kemlu terdapat sekitar 1.630 WNI di Brussels dan Luxemburg.