Belum Dilantik, Presiden Myanmar Bersiap Pangkas Kementerian
- Reuters/Soe Zeya
VIVA.co.id – Presiden Myanmar yang baru Htin Kyaw berencana menghapus 15 dari total 36 kementerian yang selama ini ada dalam jajaran kabinet. Ia berencana menghapusnya dalam waktu dekat.
Kyaw baru akan dilantik sebagai Presiden Myanmar pada tanggal 31 Maret mendatang. Setelah 50 tahun dikuasai militer, Htin Kyaw menjadi presiden sipil pertama yang pernah Myanmar miliki.
"Presiden sudah memasukkan proposal sesuai dengan pasal 202 dari konstitusi yang berlaku, untuk mengurangi jumlah kementerian menjadi 21 dan 18 Menteri," kata juru bicara parlemen Mahn Win Khaing Than seperti dilansir dari laman Sputnik, Jumat, 18 Maret 2016.
Melalui sebuah pernyataan, Kementerian Olahraga, Pendidikan dan Teknologi, serta Koperasi akan dihapuskan, sementara beberapa kementerian lainnya akan digabung. Ada juga rencana pembentukan kementerian baru, yaitu Kementerian Hubungan Etnis.
Hingga saat ini belum dijelaskan atau diketahui mengenai efek dari perubahan dimana tiga kementerian dijalankan oleh tenaga militer (Kementerian Pertahanan, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Hubungan Perbatasan).
Secara konstitusional, Myanmar memiliki sistem demokrasi multi partai, namun kekuatan institusi didominasi oleh militer. Seperempat parlemen Myanmar juga direpresentasikan oleh militer sementara yang lainnya dipilih secara langsung.