Mahathir Imbau Rakyat Malaysia Singkirkan PM Najib Razak
- VIVA.co.id/Daru Waskita
VIVA.co.id – Mantan Perdana Menteri Malaysia, Tun Mahathir Mohamad, telah menyatakan diri keluar dari partai UMNO ,yang telah mengantarkannya menjadi Perdana Menteri Malaysia selama 1981 hingga 2003.
Selain mengundurkan diri dari UMNO, teman akrab mendiang Presiden Soeharto ini mendesak Perdana Menteri Najib Tun Razak untuk segera mundur dari jabatannya. Najib diduga terlibat skandal mega korupsi selama memimpin Malaysia.
Pensiunnya dari UMNO memunculkan tudingan bahwa Mahathir membuat gerakan yang melawan hukum karena ingin melengserkan PM Najib tidak sesuai hukum yang berlaku di Malaysia.
Lalu apakah kemunduran Mahathir dari Partai UMNO karena ingin membuat partai baru tandingan bagi partai UMNO? Usai mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Mahathir mengatakan meski mundur dari UMNO, dia sama sekali tidak ada rencana membuat partai tandingan.
"Meski saya mundur dari UMNO, namun hati saya tetap ada di UMNO," katanya, di Yogyakarta, Kamis, 17 Maret 2016.
Pilihan yang berat keluar dari Partai UMNO karena partai yang didirikannya saat ini sudah tidak lagi berjalan sesuai garis perjuangan partai dan partai dimanfaatkan untuk kepentingan Najib Razak.
"Laporan tentang kejahatan Najib ini yang dihalangi. Partai juga melindungi Najib. Karena itu, ini sudah tidak sejalan sebagaimana mulanya. Saya memilih untuk berjuang di luar partai, tapi dengan semangat dan jiwa partai," katanya mengungkapkan.
Presiden Perdana Global Peace Fondation ini juga mengaku menggagas gerakan untuk menyingkirkan PM Najib Razak. Sebab dengan cara itu demokrasi di Malaysia bisa kembali direbut.
"Jika ingin ada demokrasi di Malaysia maka Najib harus disingkirkan. Saat ini rakyat tidak bisa bebas melakukan kritik kepada penguasa. Kebebasan pers juga dibatasi, sehingga saya mengajak rakyat Malaysia untuk menyingkirkan Najib," ujar Mahathir. (ren)