Afrika Selatan Kekeringan, 36 Juta Orang Kelaparan
- REUTERS/Siphiwe Sibeko
VIVA.co.id – Lebih dari 36 juta orang di Afrika Selatan dan Timur Tengah dilanda kelaparan. Situasi ini terjadi setelah wilayah itu mengalami kekeringan terburuk dalam beberapa dekade akibat suhu tinggi yang pernah terjadi di benua tersebut.
Penyebab langsung dari kekeringan yang telah melumpuhkan wilayah Etiopia dan Zimbabwe ini adalah peristiwa El Nino terparah yang pernah tercatat di Afrika. Para ahli iklim pun mengatakan telah terjadi perubahan pola cuaca normal di seluruh dunia. Negara yang paling parah dalam krisis kekeringan ini adalah Ethiopia.
Unicef mengatakan, lebih dari dua juta anak dalam kondisi gizi buruk, dan lebih dari 10 juta orang lainnya membutuhkan bantuan pangan. Timbul kekhawatiran bahwa dampak jangka panjang dari perubahan iklim ini akan merusak kemampuan daerah untuk bertahan dari cuaca ekstrem, yang nantinya akan menyebabkan sejumlah besar orang menjadi rentan terhadap kelaparan dan penyakit.
"Etiopia telah terkena dampak yang sangat besar, mulai dari perubahan musim hujan yang dikaitkan dengan perubahan iklim jangka panjang dan sekarang El Nino, yang berpotensi menyebabkan negara tersebut mengalami kekeringan terburuk dalam beberapa dekade," kata Gilian Mellsop, perwakilan Unicef untuk Etiopia, seperti dikutip dari The Guardian, Kamis, 17 Maret 2016.
Krisis kekeringan ini telah membuat 3.9 juta ana-anak dan remaja tidak dapat mengakses kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas karena kekeringan.
Zimbabwe, salah satu lumbung pangan kawasan ini, merupakan salah satu negara yang paling parah. Pada Februari lalu, Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe, mengumumkan keadaan bencana akibat kekeringan selama kurang dari sebulan telah menyebabkan sebanyak 3-4 juta orang membutuhkan bantuan pangan.
World Food Programe (WFP) telah memperingakan bahwa lebih dari 40 juta pedesaan dan 9 juta orang miskin perkotaan beresiko karena dampak El Nino terkait dengan curah hujan yang tidak menentu. (ase)
Laporan : Dinia Adrianjara