Israel Ungkap Alasan Larang Menlu Retno Injak Ramallah
- jpost.com
VIVA.co.id - Wakil Menteri Luar Negeri Israel, Tzipi Hotovely, mengatakan, ada kontak yang tidak terputus antara Israel dan Indonesia, meskipun hubungan resmi kedua negara tidak ada tetapi Tel Aviv berusaha meningkatkan hubungan dengan Jakarta.
"Israel memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Indonesia," ungkap Tzipi Hotovely, seperti dikutip dari situs Jerusalem Post, Kamis, 17 Maret 2016.
Pernyataannya itu menanggapi pertanyaan anggota parlemen Israel, Knesset, dari MK Ahmed Tibi terkait Israel menyangkal melarang Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno LP Marsudi, memasuki kawasan Ramallah, Otoritas Palestina, Rabu 16 Maret 2016.
Menurut Hotovely, Israel melarang Menlu Retno bertemu Menlu Palestina Riyad al-Malki di Ramallah untuk meresmikan Konsulat Kehormatan Indonesia di sana lantaran Indonesia membatalkan bertemu dengan para pejabat senior Israel.
Tibi pun meminta Hotovely untuk menguraikan keputusannya. Hotovely menjelaskan meskipun Israel dan Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik formal, namun Deputi Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Israel Bidang Asia Pasifik, Mark Sofer, baru-baru ini telah berkunjung ke Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, para pejabat Israel dan Indonesia membahas kedatangan Menlu Retno ke Ramallah, juga untuk bertemu dengan para pejabat senior Israel di Yerusalem.
Ini adalah prosedur yang berlaku untuk semua pejabat asing yang mengunjungi Yerusalem dan Ramallah.
Tak terkecuali Indonesia. "Itu adalah keputusan Menteri Luar Negeri Indonesia untuk melanggar pemahaman itu (tak bertemu pejabat senior Israel). Dia pastinya paham bahwa dengan tindakan melewatkan Yerusalem maka dia melanggar wilayah hukum Israel," katanya.