Bus Karyawan Meledak, 15 PNS Pakistan Tewas
- Reuters/Fayaz Aziz
VIVA.co.id – Setidaknya lima belas orang tewas dalam ledakan bom di sebuah bus yang membawa sejumlah pegawai pemerintah di kota perbatasan Barat Laut Peshawar, Pakistan, Rabu 16 Maret 2016.
Serangan tersebut terjadi di jalan utama setelah bus tersebut menjemput para pegawai dari kabupaten sekitar Peshawar dan mengangkut mereka untuk bekerja di kota. Pejabat Senior Kepolisian setempat, Muhammad Kashif Saeed, mengatakan sebanyak 15 orang tewas dan 35 luka-luka. Pihak rumah sakit menambahkan, kemungkinan jumlah korban tewas akan bertambah.
Dilansir dari Reuters, 16 Februari 2016, serangan tersebut terjadi di daerah di mana pasukan keamanan Pakistan telah meningkatkan perjuangan mereka melawan Taliban dan kelompok militan lainnya di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan. Kejadian ini mengikuti pembantaian 134 anak di sebuah sekolah yang dikelola militer di Peshawar pada Desember 2014 lalu.
Petugas penjinak bom mengatakan, bahan peledak seberat 10kg tersebut ditanam di bus, dan saat ini sedang dalam penyeldikan lebih lanjut. "Terlalu dini untuk berkomentar mengenai ledakan ini, namun tampaknya bahan peledak memang telah ditanamkan di dalam bus. Ada sekitar 40-50 orang di bus. Sebanyak 35 korban terluka telah dibawa ke Rumah Sakit Lady Reading Peshawar," kata juru bicara rumah sakit, Jamil Shah. Ia menambahkan, kondisi telah dinyatakan darurat dan semua dokter telah dipanggil untuk menangani trauma yang dialami korban. Banyak dari mereka yang terluka dan berada dalam kondisi kritis, jumlah korban tewas sangat mungkin bertambah.
Beberapa serangan telah menurun sejak serangan yang terjadi di sebuah sekolah pada 2014 lalu, dan kelompok Taliban telah ditekan ke dalam wilayah pergerakan yang lebih sempit. Namun, kelompok militan tersebut tetap mampu melancarkan serangan sporadis terhadap pasukan keamanan dan warga sipil. Dua karyawan Pakistan dan Konsulat AS di Peshawar, dan beberapa tentara juga telah tewas akibat sebuah bom saat misi pemberantasan pada awal bulan ini.
Laporan : Dinia Adrianjara