Rusia Tarik Militernya dari Suriah
- U-Report
VIVA.co.id – Rusia sebagai salah satu negara yang banyak mengerahkan pasukan militernya di negara konflik, Suriah, memutuskan untuk menarik unit utama dari pasukannya. Penarikan pasukan tersebut akan dilakukan mulai hari ini, Selasa 15 Maret 2016.
Diberitakan oleh BBC, Selasa, Presiden Vladimir Putin mengatakan, alasan penarikan tersebut adalah karena intervensi Rusia di sana sebagian besar telah mencapai tujuannya.
Pernyatan Putin tersebut, dilontarkan di tengah pembicaraan mengenai perdamaian di Jenewa yang fokus terhadap penyelesaian konflik di Suriah yang tak kunjung usai selama lima tahun ini.
Rusia merupakan sekutu dari Presiden Suriah, Bashar al-Assad, di mana ia telah menyetujui pergerakan Rusia itu. Selama ini, Rusia membantu al-Assad untuk melakukan perlawanan terhadap kelompok oposisi pemberontak.
"Penarikan pasukan dilakukan, sesuai dengan situasi di lapangan," demikian pernyataan yang dibuat oleh pihak al-Assad.
Rusia memulai kampanye militernya di Suriah pada September tahun lalu, mereka fokus membantu pemerintah Suriah untuk mendapatkan kembali wilayah yang diokupasi oleh pemberontak selama ini.
"Saya menganggap misi yang dilakukan oleh Kementerian Pertahanan dan kekuatan militer secara keseluruhan sudah selesai. Karena itu, saya memesan Kementerian Pertahanan untuk memulai penarikan bagian utama dari kekuatan militer kami dari Suriah mulai besok," kata Putin. (asp)