Presiden Brasil Terus Didesak Mundur
- REUTERS/Joedson Alves
VIVA.co.id – Presiden Brasil Dilma Roussef menolak mundur dari jabatannya. Ia menuding oposisi justru menjadi penyebab terjadinya bencana ekonomi Brasil.
Krisis yang berlangsung di Brasil, negara dengan ekonomi terbesar di Amerika Latin, telah membuat negara tersebut terpuruk dalam beberapa dekade.
"Saya terpilih secara demokratis, dan tak memiliki niat untuk keluar dari situasi ini," kata Dilma seperti dikutip dari BBC, Sabtu 12 Maret 2016.
Dilma Roussef terus mendapat tekanan untuk mundur dari jabatannya setelah sejumlah kasus korupsi bernilai besar terungkap mengarah pada Petrobas, perusahaan minyak terbesar milik negara tersebut, dan melibatkan namanya.
"Tak ada seorang pun yang akan membenarkan tindakan mendesak mundur bagi seorang presiden yang terpilih secara legal, kecuali bisa dibuktikan bahwa saya melanggar konstitusi dan bisa mengarahkan saya pada pemecatan," katanya, seperti dikutip dari Sidney Mornig Herald, Jumat, 11 Maret 2016.
Roussef menegaskan, ia tak akan mundur dari kondisi Brasil yang saat ini sedang terpuruk secara ekonomi. "Gelombang rumor tentang korupsi ini justru memperkuat krisis, yang justru secara telak telah memengaruhi perkembangan ekonomi," dia menegaskan.
Selain isu korupsi Petrobas, Dilma juga dituding terlibat dalam sejumlah kasus korupsi lain yang melibatkan pendukungnya. Ia juga dianggap melindungi mantan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva dari serangkaian tuduhan korupsi. Oposisi Roussef bahkan sudah berulangkali melakukan demonstrasi agar Rousseff diturunkan dari jabatannya. Namun, Dilma Roussef menolak semua desakan tersebut.