PBB: Milisi Sudan Diizinkan Memperkosa Sebagai Ganti Upah
- MSF / Phil Moore
VIVA.co.id – Milisi yang bersekutu dengan tentara Sudan diizinkan memperkosa wanita sebagai pengganti sementara upah mereka yang membantu memerangi pemberontak.
Investigator PBB mengatakan, mereka mendapatkan data, sekitar 1.300 perempuan Sudan mengalami perkosaan sepanjang tahun 2015 di negara yang kaya minyak tersebut.
Menurut laporan PBB tersebut, Operasi "Bumi Hangus" dilakukan militer Sudan, dan secara sengaja menargetkan warga sipil menjadi korban perkosaan dan pembunuhan.
Militer beroperasi di bawah perintah "Lakukan apa yang anda bisa, dan ambil apa yang anda bisa." Kesepakatan ini memungkinkan mereka melakukan perkosaan dan penculikan terhadap perempuan dan anak perempuan sebagai ganti pembayaran. Mereka juga mengambil ternak dan barang pribadi warga sipil.
Pemerintah Sudan membantah pernyataan itu, namun mengatakan akan segera melakukan penyelidikan atas kasus tersebut. Juru bicara Presiden Sudan, Ateng Wek Ateng, mengatakan kepada BBC, Sabtu, 12 Maret 2016, tak ada milisi yang ikut berperang membantu pemerintah.
"Para peneliti mengidentifikasi elemen anti pemerintah sebagai bagian dari militer Sudan yang bertempur tanpa menggunakan seragam," komentar Ateng Wak Ateng, seperti dikutip dari BBC.
Namun, meski menolak laporan tersebut, Wak Ateng menambahkan, tuduhan tersebut terlalu serius untuk diabaikan, dan pemerintah akan mengambil tindakan yang tepat.
Sementara itu, PBB mengatakan, mereka melakukan penelitian atas laporan yang disampaikan oleh korban perkosaan di Sudan. (ase)