Lawan ISIS, AS Pertimbangkan Bentuk Koalisi Kedua
- REUTERS/Carlos Barria
VIVA.co.id – Tak cukup dengan koalisi utamanya dengan negara-negara Eropa, kini otoritas Amerika Serikat mencoba untuk membentuk koalisi kedua untuk melawan kelompok militan ISIS di Libya.
Dikutip dari VOA Indonesia, 11 Maret 2016, kini kekuatan ISIS di Libya dinilai semakin meningkat apalagi pasca terjadinya serangan teror mematikan di Perancis pada November lalu. AS kemudian berpendapat diperlukannya pendekatan yang lebih luas dan komprehensif demi mengalahkan kelompok jihad tersebut.
Diskusi yang dilakukan oleh otoritas AS semakin memuncak ketika pihak intelijen menunjukkan adanya peningkatan jumlah anggota pejuang ISIS yang menyebar ke Libya, Afrika Utara, Afrika Timur dan Sahel.
Libya merupakan negara yang dianggap sebagai salah satu wilayah afiliasi ISIS yang paling mematikan mengingat jumlah pejuang di daerah itu mencapai 5.000 orang. Tidak hanya itu, jumlah pejuang ISIS juga meningkat di wilayah kota Sirte.
Senin lalu, diperkirakan sebanyak 50 militan ISIS meluncurkan serangan di Ben Guerdan, perbatasan Libya-Tunisia dan menewaskan 55 orang. Pejabat-pejabat tinggi militer AS mengidentifikasi Inggris, Perancis, Italia, Jerman dan Spanyol sebagai mitra utama dalam perang melawan ISIS di Libya.