Rusia Perkuat Militer dengan Lumba-lumba

Pasukan Khusus Lumba-lumba Rusia
Sumber :
  • rt.com/Vitaliy Ankov/Sputnik

VIVA.co.id - Kementerian Pertahanan Rusia berniat membeli lima ikan lumba-lumba yang terdiri dari tiga laki-laki dan dua perempuan. Kelima makhluk mamalia berusia tiga sampai lima tahun dengan panjang 2,3 – 2,7 meter ini akan dikirim ke Sevastopol sebelum Agustus 2016.

Mengutip situs Russia Today, Kamis 10 Maret 2016, tidak disebutkan alasan Kemhan Rusia membeli mamalia air itu. Namun, ditengarai pembelian lumba-lumba ini untuk dilatih sebagai kombatan.

"Harga penawaran sedang dikumpulkan sampai akhir bulan ini. Lalu, Kemhan akan menawar kembali untuk membayar sekitar US$4.900 (Rp66,2 juta) per ekor lumba-lumba," kata salah satu broker yang ikut lelang ikan lumba-lumba ini.

Menurut broker itu, harga ini tidak termasuk perusahaan asing yang ingin ikut tender. Sebelumnya, pada 2013, perusahaan tender lumba-lumba asal Jepang menjual 20 lumba-lumba terlatih ke Ukraina dengan harga lebih dari US$10 ribu (Rp135 juta).

Kemhan, kata broker tersebut, bisa mengandalkan penjual untuk membeli ikan lumba-lumba lokal di sekitar Laut Hitam. Meskipun hal ini akan memerlukan izin khusus menangkap lumba-lumba hidup karena dilindungi oleh kesepakatan konservasi.

Tidak sembarangan membeli lumba-lumba. Ikan lucu ini harus di bawah pengawasan dokter hewan profesional yang mengkhususkan diri pada mamalia air dan di karantina oleh perusahaan penjual selama satu bulan sebelum diangkut ke barak militer di akuarium air laut khusus di Sevastopol.

Program ini pernah diluncurkan di era Uni Soviet pada 1970, dan sifatnya sangat rahasia. Sementara satu-satunya fasilitas pelatihan lumba-lumba Soviet berbasis di Krimea, Sevastopol. Setelah Krimea bergabung dengan Rusia pada 2014 akibat Perang Rusia-Ukraina, akuarium militer tersebut otomatis milik AL Rusia.

Namun, pihak Kemhan Rusia membantah hal ini dan mengatakan program itu telah ditangguhkan karena Rusia tidak perlu tentara hewan.

Jasad Militer Rusia Ditahan Militan Suriah