Makin Banyak Penduduk Singapura Tak Beragama
- channelnewsasia.com
VIVA.co.id - Survey General Household 2015 dari Departemen Statistik Singapura melaporkan, jumlah warga Singapura yang tidak beragama meningkat 18,5 persen atau sekitar 1,024 juta jiwa, dari 2010 yang jumlahnya 17 persen dari total penduduk Singapura sejumlah 5,535 juta jiwa.
Mengutip situs Channel News Asia, Kamis, 10 Maret 2016, dari 18,5 persen ini mayoritasnya berasal dari penduduk usia produktif sebesar 23 persen dengan jenjang usia 15-24 tahun. Sementara penduduk usia 55 tahun ke atas hanya berkisar 14,6 persen.
Jika dipecah berdasarkan etnis, penduduk China berada di urutan teratas yang mengaku tidak beragama, yaitu 23,3 persen. Kemudian disusul penduduk Melayu 0,3 persen dan India sebesar 1,4 persen.
Yang lebih mengejutkannya lagi, menurut survei ini, warga negara Singapura yang berpendidikan tinggi lebih besar potensinya tidak beragama ketimbang penduduk yang kurang berpendidikan.
Misalnya, 25,8 persen dari lulusan universitas terkemuka dengan jenjang S1 ke atas dilaporkan tidak berafiliasi dengan agama. Namun, hanya 10,6 persen dari mereka yang memegang kualifikasi pendidikan menengah ke bawah, yang berpotensi tidak beragama.
Menanggapi fenomena ini, peneliti senior di Institut Studi Kebijakan Singapura, Mathew Mathews, mencatat bahwa situasi ini menunjukkan bahwa mereka 'sulit untuk mengatakan apakah benar-benar tidak tahan dengan keyakinannya selama ini'.
"Mereka mungkin memiliki keyakinan. Hanya saja tidak merasa nyaman dalam mengidentifikasi dengan kelompok tunggal (beragama)," kata Mathews. Kelompok ini, lanjut dia, juga berkembang karena merasa agama tidak bisa dikaitkan dengan moralitas publik.
Supranatural besar
Artinya, menurut Mathews, mereka melihat agama lebih ke urusan pribadi ketimbang harus dicampuradukkan ke dalam kehidupan sosial.
Sementara sosiolog dari National University of Singapore, Tan Ern Ser, justru melihat antara orang beragama dengan tidak, jumlahnya sama-sama meningkat dalam waktu yang sama.
"Satu sisi, para agamawan bilang langkah mereka menuju fundamentalisme, bisa jadi, sebagai respons atas sekularisasi," ungkap Tan.
Di sisi lain, lanjut dia, nonagamawan mungkin benar-benar memiliki agama, akan tetapi mereka mendefinisikannya secara luas. "Artinya, mereka menganggap Tuhan itu sesuatu yang sifatnya memiliki kekuatan supranatural yang besar, dan tidak mengaku agama sebagai identitas," tuturnya.
Mayoritas penduduk Singapura beragama Buddha atau Tao (43,2 persen), 18,8 persen sebagai orang Kristen, 14 persen sebagai Muslim dan lima persen sebagai Hindu.