Tak Ada Diskriminasi pada Muslimah di AS
- Viva.co.id/Rebecca Reiffi Georgina
VIVA.co.id – Menyambut International Women's Day, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia mengundang beberapa perempuan asal Indonesia yang pernah datang dan tinggal di AS. Salah satunya adalah Rohimah Abdulrahim, Direktur Eksekutif Habibie Centre.
Ditemui di @america, Rohimah menceritakan sedikit pengalamannya ketika hidup di AS dulu. Tidak seperti yang diduga orang kebanyakan, Rohimah merasa dia sebagai seorang Muslim justru sangat diterima di kalangan masyarakat AS.
"Saya tidak merasa diperlakukan berbeda atau didiskriminasi dalam kehidupan sehari-hari. Saya tidak dibedakan menurut gender dan saya tidak dibedakan karena agama saya," kata Rohimah, Selasa, 8 Maret 2016 di @america, Jakarta.
Sewaktu Rohimah kecil, ia dan keluarganya lama tinggal di Iowa di mana daerah tersebut memiliki masyarakat yang sangat beragam dan kaum Muslim di sana adalah minoritas. Ia menyanggah anggapan pemberitaan di mana dikatakan banyak terjadi diskriminasi terhadap kaum Muslim.
Sebaliknya, menurut Rohimah, masyarakat AS malah memiliki rasa penasaran yang tinggi terhadap agama Islam.
"Di berita dikatakan banyak yang tidak mengerti soal Islam dan sebetulnya masyarakat di sana sangat terbuka dan ingin tahu seperti apa agama Islam," ujar Rohimah.
Ketika merayakan Lebaran atau puasa, ujar dia, mereka bingung apalagi puasa saat musim panas. "Mereka menanyakan apakah puasa tidak mengganggu kesehatan? Mereka bertanya karena perhatian dan penasaran," ujar dia.
Tidak lama setelah tragedi WTC terjadi, Rohimah sempat datang ke Washington DC. Ia mengakui saat itu tidak sedikit masyarakat AS yang agak memberikan perlakuan berbeda kepadanya. Namun, warga AS tetap menghormati warga Muslim termasuk Rohimah dan banyak bertanya mengenai seperti apa negara Islam itu.