KBRI Damaskus Belum Tahu Ada WNI Tewas di Suriah
- REUTERS/William Ismail
VIVA.co.id – Pihak KBRI Damaskus mengaku belum menerima informasi resmi dari pemerintah Suriah soal 12 WNI yang meninggal karena gabung ISIS. Mereka yang bergabung sebagai foreign fighters tak menjadi fokus KBRI.
"Misi utama KBRI Damaskus adalah perlindungan dan repatriasi WNI dari negara konflik Suriah. Mereka yang bergabung sebagai foreign fighters di Suriah tidak masuk ke dalam fokus repatriasi mengingat mereka dengan sengaja berkeinginan bergabung dengan kelompok teroris di Suriah dalam situasi konflik," kata Pensosbud KBRI Damaskus, Siddqi, dalam keterangan pers yang diterima oleh VIVA.co.id, Selasa, 8 Maret 2016.
Disampaikan Siddqi, mereka yang bergabung dengan kelompok teroris bisa dipastikan masuk melalui pintu dan prosedur illegal, biasanya melalui perbatasan Suriah-Turki di utara Suriah. Dapat dipastikan, ujar dia, hampir mustahil masuk melalui pintu ibukota Damaskus, mengingat ketatnya penjagaan dan seleksi di Damaskus.
"Adapun sejumlah 25 orang mahasiswa, 30 WNI, dan 40 TKI yang berada di ibukota Damaskus dan shelter KBRI di kota Latakia dan Aleppo, dapat kami jamin tidak bergabung dan bersimpati pada kelompok teroris manapun. Bagi pelajar, concern mereka adalah belajar dan lulus. Bagi TKI, concern mereka adalah aman, digaji majikan, dan pulang," ujarnya.
Siddqi menambahkan, mereka yang bergabung dengan kelompok teroris dapat kehilangan kewarganegaraannya sesuai dengan pasal 23 pada UU 12/2006 tentang Kewarganegaraan RI. Dengan kata lain, status kewarganegaraan-Indonesia-nya dipertanyakan dan diragukan.