Diplomat RI Dukung Palestina Lewat Lantunan Jazz

Penampilan The Ambassadors Band di Java Jazz Festival 5 Maret 2016
Sumber :
  • The Ambassadors Band

VIVA.co.id - Ada beragam cara mendukung perdamaian di Palestina. Tak hanya lewat lobi-lobi di meja perundingan, dukungan pun bisa disampaikan melalui karya seni populer, seperti musik jazz.

Cerita Diastika Lokesworo Curi Perhatian di Java Jazz

Cara itu yang diungkapkan sejumlah diplomat muda Indonesia akhir pekan lalu. Lewat talenta bermusik, mereka menyuarakan dukungan bagi perdamaian dan kemerdekaan bangsa Palestina di ajang musik bergengsi, Java Jazz Festival, yang berlangsung 4-6 Maret 2016 di Jakarta.

Bernama The Ambassadors - yang juga dikenal sebagai The Diplomats - band besutan para diplomat RI dari Kementerian Luar Negeri itu turut memeriahkan event musik jazz terkemuka dunia tersebut di JavaJazz Cofee Stage pada Sabtu, 5 Maret 2016.

Presiden Jokowi dan Presiden Sudan Bicarakan Nasib Palestina

Formasi band yang terdiri dari piano, gitar, bass, drums, dan brass section (saxophone dan trumpet), mengiringi para vokalis membawakan ragam tembang tradisional Indonesia serta lagu-lagu standar jazz. Personil The Ambassadors terdiri dari para diplomat lintas generasi, baik diplomat junior maupun senior.

Malam itu, the Ambassadors menampilkan lagu Toraja “Marendeng Marampak” dalam irama latin yang apik. Para vokalis juga memperdengarkan kekompakan vocal pada lagu “Let’s Hang On” dari Manhattan Transfer, dan “Don’t You Worry ‘bout a Thing” dari Incognito.

JK: Hadapi Konflik Palestina Tak Bisa Sendiri

Lagu “The Look of Love” juga mengalun anggun dengan tiupan terompet. Selain itu, terdapat instrumen “Little Linda” dari Spyro Gyra yang menghentak dinamis. Penampilan ditutup dengan lagu “September” dari Earth, Wind & Fire yang membawa suasana meriah.

Salah satu lagu yang dibawakan dalam bentuk instrumen berjudul "Call for Peace" adalah ciptaan Charles Hutapea (saxophone), yang terinspirasi dari musik rakyat Palestina, dabke.

Menurut Charles, lagu yang menghadirkan nuansa timur tengah ini diciptakan sebagai ekspresi rasa empati dan seruan perdamaian di Palestina maupun di Timur Tengah pada umumnya.

"Kami menyuguhkan serangkaian lagu Indonesia maupun asing dalam nuansa jazz, sambil menyampaikan pesan perdamaian melalui lagu "Call for Peace," yang saya ciptakan. Ini sejalan dengan berlangsungnya KTT Luar Biasa OKI on Palestine and Al Quds di Jakarta," ungkap Charles.

Diplomasi tak hanya bisa dilakukan lewat meja-meja perundingan, tapi juga melalui soft power. "Musik adalah bahasa universal yang dapat menyatukan berbagai bangsa dan bahasa yang berbeda, karena itu menjadi salah satu media andalan dalam kancah diplomasi internasional," lanjut Charles.

Selain berpartisipasi memeriahkan acara, tujuan bermusik The Ambassadors adalah untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian tentang isu-isu internasional, serta mewujudkan saling pengertian dan perdamaian dunia melalui musik.

Tampil sebelumnya dalam Festival JakJazz 2006, 2007, 2008, serta JavaJazz 2015, band diplomat ini kerap mengajak serta beberapa diplomat asing yang sedang bertugas di Jakarta.

Personil band ini terdiri dari Harris Nugroho (gitar), Charles Hutapea (saxophone), Ramadhan (trumpet), Jerry (drums), Shaynita (piano), Dheva (bass), Ani, Erma, Mardy, Marlisa, dan Tono (vocals).

 


Menlu RI, Retno Marsudi, saat melantik Konsul Kehormatan pertama Indonesia di Palestina, Maha Abu-Shusheh, yang berkedudukan di Ramallah pada 13 Maret 2016.

Menlu Lantik Konsul Kehormatan RI Ramallah di Amman

Israel tak izinkan helikopter yang membawa Menlu RI ke Ramallah

img_title
VIVA.co.id
13 Maret 2016