Negara Teluk Sepakat Menyebut Hizbullah sebagai Teroris

Pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id - Enam negara yang tergabung dalam Kelompok Kerja Sama Negara Teluk menyatakan Hizbullah sebagai organisasi teroris. Pernyataan itu muncul untuk menekan sekutu Iran itu yang dinilai mengganggu stabilitas di Lebanon serta memainkan peran kuncinya dalam krisis Suriah.

Keenam negara Teluk itu adalah Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab. Sekretaris Jenderal Kelompok Negara Teluk, Abdullatif al-Zayani, di Riyadh, Arab Saudi, mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah resmi mengambil keputusan kolektif terhadap Hizbullah.

"Sebagai milisi yang terus melakukan praktik teroris, negara Teluk memutuskan untuk melabeli Hizbullah sebagai organisasi teroris. Oleh karena itu, kami akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melaksanakan keputusan tersebut berdasarkan Undang-undang Anti-Terorisme yang diterapkan di organisasi kami dan hukum internasional," ujar al-Zayani, seperti dikutip dari situs Channel News Asia, Rabu, 2 Maret 2016.

Selain itu, Zayani menuduh Hizbullah melakukan tindakan bermusuhan terhadap negara Teluk, termasuk merekrut pemuda untuk melakukan "serangan teroris, penyelundupan senjata, dan bahan peledak, mengaduk hasutan dan hasutan untuk melakukan kekacauan dan kekerasan".

Penyematan teroris terhadap Hizbullah ini muncul satu hari setelah pidato pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, yang bilang Arab Saudi telah mendorong Lebanon ke fase baru dari konflik politik dengan mengumumkan ia menangguhkan paket bantuan kepada militer Lebanon.

"Mereka (Arab Saudi) juga mengarahkan bom mobil di ibu kota Lebanon, Beirut, yang justru meningkatkan sektarian antara Sunni yang didukung Arab Saudi dengan Syiah dukungan Iran, sehingga melebar ke seluruh Timur Tengah," kata Nasrallah.

Sebelumnya, negara Teluk menjatuhkan sanksi terhadap anggota Hizbullah pada 2013 sebagai pembalasan atas intervensi kelompok itu dalam Perang Sipil Suriah dalam mendukung pemerintahan rezim Presiden Bashar al-Assad.

Atlet Lebanon Tolak Satu Bus Bareng Israel di Olimpiade Rio