Anggaran Militer China 2016 Diprediksi Naik
- www.ibtimes.com
VIVA.co.id - Kongres Rakyat Nasional China akan berlangsung pada 5 Maret di Beijing, China. Kongres ini bakal menentukan arah kebijakan, terutama politik luar negeri, China ke depan di saat negeri Panda itu "tersengat" masalah sengketa Laut China Selatan (LCS) dan tudingan tidak transparannya anggaran militer oleh Barat.
Mengutip situs Sputniknews, Rabu, 2 Maret 2016, sejumlah pengamat memprediksi bahwa anggaran pertahanan China tahun ini bakal meningkat tajam, sesuai dengan kebijakan reformasi militer struktural dan ketegangan di pulau sengketa.
Pengamat militer, Ni Lexiong, mengatakan, kemungkinan besar anggaran pertahanan akan disetujui mengingat Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China sedang menjalani kebijakan reformasi struktural untuk meningkatkan kemampuan tempur dalam menghadapi "situasi yang rumit" seiring meningkatnya tekanan.
Namun, surat kabar yang berbasis di Hong Kong, South China Morning Post (SCMP), mengutip sumber anonim yang dekat dengan PLA menyebut anggaran militer akan meningkat sekitar 20 persen dari tahun lalu yang sebesar US$130 miliar.
Anggaran ini, kata sumber itu, termasuk tertinggi sejak 2007. Kendati demikian, Ni meragukan informasi tersebut. "Saya pikir (kenaikan) anggaran dilaporkan dalam SCMP mungkin terlalu tinggi," katanya.
Sebelumnya, pada September lalu, Presiden China Xi Jinping mengumumkan jika PLA akan memangkas jumlah personelnya sebesar 300 ribu dari total dua juta personel pada 2017.
Meski begitu, China tetap bertahan sebagai negara dengan jumlah tentara terbesar di dunia. Untuk anggaran pertahanan, China berada di posisi kedua setelah AS yaitu sebesar US$130 miliar, naik 12,2 persen peningkatan dari tahun ke tahun sejak 2013.