Dana Dibutuhkan, Tapi Tak Bisa Mengontrol Pemilu AS
- Daily Mail
VIVA.co.id – Ternyata banyak sekali usaha yang dibutuhkan oleh seorang bakal calon presiden untuk bisa memenangkan hati dan suara masyarakat demi bisa menduduki jabatan presiden di suatu negara, termasuk di Amerika Serikat.
Wakil Duta Besar AS untuk Indonesia, Brian McFeeters, mengatakan, salah satu faktor utama yang dibutuhkan untuk bisa sukses adalah dana besar.
"Sangat sulit dan mahal untuk bisa menjadi kandidat, butuh dana yang sangat banyak untuk melakukan kampanye, membuat iklan, bepergian ke daerah-daerah, menyambangi komunitas politik dan lainnya. Semua biaya itu bisa mencapai ratusan ribu dolar AS," kata McFeeters ketika ditemui di gedung Kedubes AS, Jakarta, Selasa, 1 Maret 2016.
McFeeters mencontohkan, saat Presiden Barack Obama pertama kali mencalonkan diri, ia mendapat banyak dukungan dana atau donasi dari banyak pihak maupun individu agar bisa melakukan kampanyenya.
"Namun, hal itu tidak bisa mengontrol semuanya, buktinya saja Jeb Bush menerima banyak bantuan dana. Namun, ia tetap tidak berhasil memperoleh suara dan akhirnya keluar dari kontes ini. Uang memang dibutuhkan, namun tidak bisa mengontrol pemilu," kata dia.
McFeeters menambahkan, ada limit bagi individu atau perusahaan yang mau memberikan sumbangan yakni US$2.700. Namun, perihal sumbangan itu masih menjadi perdebatan publik.
Ia juga menjelaskan, sistem pemilu di AS memperbolehkan siapa pun (dengan syarat tertentu) bisa mencalonkan diri, sehingga pemilu kali ini dirasa lebih banyak menarik perhatian masyarakat.
"Banyak orang bisa mencalonkan diri, namun ia harus mendapatkan petisi, dukungan, dan uang untuk kampanye," kata dia.