RI Yakin AS Tidak akan Lengah Biarkan Hambali Lepas

Foto terbaru Hambali
Sumber :
  • WikiLeaks

VIVA.co.id - Pemerintah Indonesia terus mengikuti perkembangan rencana penutupan fasilitas penjara di Teluk Guantanamo (Gitmo), Kuba, yang dikenal sebagai tempat tahanan para tersangka teroris dari seluruh dunia. Kebijakan penutupan penjara itu merupakan salah satu cita-cita Presiden AS, Barack Obama, sebelum pensiun. 

Cinta Tanah Air, Diaspora Indonesia di Houston Galang Dana

Indonesia juga yakin - walau menutup penjara Guantanamo - AS tetap akan menjaga ketat para gembong teroris, termasuk dalang Bom Bali 2002, Hambali. Demikian ungkap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanatha Nassir, dalam jumpa pers hari ini.

"Penutupan penjara Guantanamo itu merupakan salah satu janji yang sudah lama disampaikan oleh Presiden Obama. Meskipun banyak mendapat pertentangan tapi saat ini akan dicoba lagi," kata Arrmanatha, di Gedung Kemlu RI, Jakarta, Senin, 29 Februari 2016.

Ia menjelaskan, terdapat beberapa narapidana yang dipandang serius dan mengancam, baik bagi AS maupun dunia internasional. Saat ini, masih ada total 91 tahanan yang masuk ke dalam kategori serius dan beberapa diantaranya masuk ke dalam kategori sangat serius atau berbahaya.

"Narapidana Hambali [dalang Bom Bali], termasuk dalam kategori yang sangat berbahaya. Mereka akan menjaga tahanan itu karena dianggap mengancam AS. Mereka (AS) akan pastikan yang bersangkutan tetap dalam pengawasan ketat," kata Arrmanatha.

Pada pertengahan tahun lalu, Gedung Putih dalam ”tahap akhir” untuk merencanakan penutupan penjara Guantanamo. Proses itu memakan waktu panjang karena harus mendapatkan persetujuan Kongres. Presiden Barack Obama berjanji akan menutup penjara Gitmo pada awal pemerintahannya pada 2009. (ren)