KTT Luar Biasa OKI Telurkan Dua Dokumen
- www.antaranews.com
VIVA.co.id - Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri Indonesia, Hasan Kleib, menegaskan hasil KTT Luar Biasa OKI yang akan berlangsung pada 6-7 Mei 2016 di Jakarta, akan membuahkan dua dokumen penting, yaitu kemerdekaan Palestina dan Al-Quds Al Sharif.
"KTT akan menghasilkan resolusi mengenai penegasan kembali posisi dasar negara OKI dalam posisi masalah Palestina dan Al-Quds Al Sharif. Selain itu, akan ada dokumen deklarasi berisi langkah-langkah konkret ke depan dan tindak lanjutnya," kata Hasan, di Gedung Kemlu RI, Jakarta, Kamis, 25 Februari 2016.
Ia juga menjelaskan, rancangan topik tersebut sudah disampaikan kepada seluruh undangan yang akan dibahas pada tingkat penjabat tinggi lalu dibawa ke tingkat menlu dan diajukan ke tingkat kepala negara.
Negara-negara yang akan hadir, antara lain negara kunci seperti Negara Kwartet (Rusia, AS, PBB dan Uni Eropa) serta Dewan Keamanan PBB (AS, Rusia, Inggris, Prancis dan China).
"Negara-negara kunci ini akan melihat sejauh mana negara OKI memiliki pandangan mengenai kemerdekaan Palestina dan bisa memberikan saran mereka. Sedangkan empat negara berstatus pengamat (observer) adalah Afrika Tengah, Bosnia, Thailand dan Rusia," ungkapnya.
Hasan menambahkan, beberapa negara OKI yang sudah konfirmasi hadir diantaranya Presiden Joko Widodo, Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Perdana Menteri Mesir, Sharif Ismail.
Sejak 25 Januari, kata Hasan, sudah dikirimkan undangan, mulai dari Sekjen OKI hingga semua kepala negara anggota OKI.
"Ada beberapa yang sudah konfirmasi hadir. Ada yang minta waktu seminggu, ada juga yang tidak bisa hadir, dan ada yang belum konfirmasi," ujar Hasan.