Hadapi China, Australia Siapkan Anggaran Militer Rp288 T

Australia akan meningkatkan anggaran militernya
Sumber :
  • www.abc.net.au

VIVA.co.id - Australia akan meningkatkan anggaran pertahanan hingga mencapai 30 miliar dolar Australia atau sekira Rp288 triliun untuk 10 tahun ke depan.

Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull mengatakan, peningkatan ini bertujuan untuk melindungi kepentingan Australia dan Amerika Serikat beserta sekutunya dalam menghadapi geliat China di kawasan Asia Pasifik, khususnya Laut China Selatan.

Mengutip situs Channel News Asia, Kamis, 25 Februari 2016, belanja militer negeri Kanguru itu juga meningkat menjadi 195 miliar dolar Australia atau dua persen dari PDB, pada periode 2021-2022, untuk membeli peralatan tempur baru seperti kapal frigat, kendaraan lapis baja pengangkut personel, jet tempur serang dan kapal selam.

"Rencana strategis pertahanan ini dirancang mengikuti perubahan keamanan regional, khususnya peningkatan ekonomi dan militer China. AS akan tetap kekuatan militer global untuk dua dekade berikutnya. Oleh karena itu, kita akan terus menjadi mitra strategis dan mendukung kehadirannya di Asia Pasifik sebagai pengawal stabilitas," kata Turnbull, bersama Kongres Angkatan Bersenjata di ibukota Australia, Canberra.

Menurut laporan Reuters, tender pemasok kapal selam Australia sudah dimulai awal bulan ini dan hanya tersisa Jepang dan Perancis yang memperebutkan nilai kontrak 50 miliar dolar Australia (Rp481 triliun).

"Kami akan berkomitmen untuk program pembuatan kapal terus-menerus dimulai dengan sembilan frigat dan 12 kapal patroli lepas pantai. Tender pemasok kapal selam akan ditentukan tidak lama lagi," ujar Turnbull.

Tertinggi sejak 1993

Tak hanya itu. Australia juga akan membeli pesawat tak berawak (UAV) dan mengembangkan keamanan cyber untuk pertama kalinya guna meningkatkan kemampuannya untuk melindungi kedaulatan maritim dan perbatasan dan memberikan dukungan kepada personilnya.

"Untuk cyber, kami sudah menggelontorkan dana sebesar 1,6 miliar dolar Australia untuk mengembangkan proyek senjata baru dan teknologi. Sementara jumlah personel akan ditambah 62.400. Ini tertinggi sejak tahun 1993," kata Turnbull.

Sementara Menteri Pertahanan Australia Marise Payne mengatakan, Australia menyambut positif kenaikan ekonomi China, dan pastinya, akan mencari pengaruh yang lebih besar di wilayah tersebut.

"Sebagai kekuatan utama baru akan menjadi penting bagi stabilitas regional jika China memberikan jaminan kepada negara tetangganya untuk lebih transparan tentang kebijakan pertahanan mereka," kata Payne.

Australia, kata dia, akan berusaha untuk memperdalam dan memperluas kerja sama pertahanan dengan China. Namun, pihaknya tetap menjelaskan kepentingan strategis Australia terhadap masalah keamanan regional dan global.

"Kami berbeda (kepentingan) dengan China. Kami berharap China bisa memahami posisi kami di kawasan," kata Payne.

Pelecehan Seksual Bayangi Anak Pengungsi di Australia