1 dari 5 Perempuan Inggris Alami Kekerasan Seksual
- www.kidsinthehouse.com
VIVA.co.id – Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Plan UK, sebuah kelompok pemerhati anak-anak di Inggris memaparkan temuan yang mengiris hati. Mereka menyatakan, satu dari lima perempuan Inggris pernah mengalami pelecehan seksual.
Dikutip dari Al Arabiya pada Senin, 22 Februari 2016, kelompok pemerhati anak itu mengatakan, hampir separuh responden mengatakan mereka mengalami pelecehan seksual cukup sering. Dan sekitar 60 persen responden mengatakan pelecehan itu terjadi saat usia mereka masih kanak-kanak, dan mereka tak pernah melaporkan pelecehan yang mereka alami.
Survey tersebut melibatkan 2.000 perempuan dari seluruh Inggris. Sekitar 22 persen dari responden mengatakan, mereka pernah disentuh secara seksual, diraba-raba, mendapat kedipan mata, bahkan diperkosa selama masa sekolah.
"Sekolah harusnya menjadi tempat yang sangat aman. Namun, ketika pelecehan seksual terjadi di sekolah, kasus itu secara dramatis mengurangi kemampuan ggadis-gadis tersebut untuk terhubung dengan kesempatan yang mereka miliki.
"Kasus itu secara mendalam dapat mengurangi rasa percaya diri seseorang. Dan jelas bisa memberi dampak kerusakan fisik, tergantung jenis pelecehan yang mereka dapatkan. Dampak paling besar adalah putus sekolah. Jika ini terjadi, maka ini akan berefek sangat panjang pada pendidikan mereka," komentar Lucy Russle, manajer kampanya UK Plan kepada Reuters, Minggu, 21 Februari 2016.
Russel menambahkan, penelitian ini sengaja melibatkan perempuan dewasa. Tujuannya untuk memberikan gambaran bahwa kasus ini bukan hal yang baru. Namun sudah terjadi sejak puluhan tahun yang lalu.
"Ini adalah perilaku dimana perempuan yang mengalaminya diminta untuk diam, dan berdamai dengan itu semua. Hasil penelitian ini juga memungkinkan untuk melihat, bahwa seorang ibu dan nenek bisa juga mengalami hal yang sama. Namun mereka memilih diam dan tak memberitahu siapa-pun," kata Russell. "Ini sudah terjadi sejak beberapa generasi, namun ini sudah waktunya dihentikan," katanya menegaskan.
Russell juga menambahkan, pelecehan seksual yang terjadi di sekolah adalah salah satu alasan, mengapa lebih dari 66 juta anak perempuan berhenti sekolah. Di beberapa negara, anak-anak perempuan kerap mendapat pelecehan saat mereka dalam perjalanan ke sekolah, atau sedang berada di toilet.
"Di beberapa negara dunia ketiga, juga di London, anak-anak perempuan itu berkata pada kami, kami tak ingin ke sekolah, kami merasa tak aman," kata Russell.
Sementara UNICEF memperkirakan, sekitar 150 juta anak perempuan diseluruh dunia pernah mengalami pelecehan seksual.