Malang, Bayi Lumba-lumba Mati karena Diajak Selfie
Jumat, 19 Februari 2016 - 14:32 WIB
Sumber :
- metro.co.uk/Facebook/Hernan Coria
VIVA.co.id
- Seekor bayi lumba-lumba berspesies Fransiscan mati karena puluhan turis membawanya keluar dari laut untuk berfoto bersama. Dilansir dari situs
Metro
, Jumat, 19 Februari 2016, jenis lumba-lumba berkategori hampir punah itu mati di sebuah resor di Santa Teresita, Buenos Aires, Argentina usai tubuhnya dikeluarkan dari laut kemudian dioper berulang kali oleh turis yang tidak bertanggung jawab.
Setelah mengopernya ke banyak layaknya sebuah piala, para turis ini lalu meninggalkan hewan mamalia laut itu begitu saja di atas pasir hingga mati. Kejadian itu diabadikan melalui foto oleh Hernan Coria, di mana dalam foto itu terlihat tubuh lumba-lumba malang itu menjadi rebutan turis.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Pemilu Argentina Dimenangi Politisi Konservatif
Setelah mengopernya ke banyak layaknya sebuah piala, para turis ini lalu meninggalkan hewan mamalia laut itu begitu saja di atas pasir hingga mati. Kejadian itu diabadikan melalui foto oleh Hernan Coria, di mana dalam foto itu terlihat tubuh lumba-lumba malang itu menjadi rebutan turis.
"Spesies Fransiscan sama seperti spesies lumba-lumba lainnya. Mereka tidak bisa terlalu hidup di atas air. Mereka memiliki kulit yang sangat tebal dan berminyak untuk memberi kehangatan. Jadi, kalau terkena cuaca panas bisa menyebabkan dehidrasi dan mati," kata Juru Bicara organisasi pelindung hewan liar di Argentina, Fundacion Vida Silvestre.
Organisasi ini mengatakan, usaha para turis berfoto dengan bayi lumba-lumba itu menunjukkan sikap naif mereka. "Mereka (turis) mengabaikan kehidupan hewan dengan mengangkut anak lumba-lumba ini keluar dari air dan akhirnya fatal," kata juru bicara tersebut. Spesies ini hanya tersisa sekitar 30 ribu ekor di dunia dan biasa ditemui di wilayah perairan Amerika Selatan.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Spesies Fransiscan sama seperti spesies lumba-lumba lainnya. Mereka tidak bisa terlalu hidup di atas air. Mereka memiliki kulit yang sangat tebal dan berminyak untuk memberi kehangatan. Jadi, kalau terkena cuaca panas bisa menyebabkan dehidrasi dan mati," kata Juru Bicara organisasi pelindung hewan liar di Argentina, Fundacion Vida Silvestre.
