Sadis, ISIS Penggal Bocah Hanya karena Musik

Kelompok militan ISIS dengan tahanan berbaju biru. Foto ilustrasi.
Sumber :
  • Alarabiya

VIVA.co.id - Kelompok militan Negara Islam Irak Suriah (ISIS) memenggal kepala seorang bocah laki-laki bernama Ayha Hussein (15) setelah ketahuan mendengarkan musik pop dari pemutar musik miliknya. Dilansir dari Metro, Jumat, 19 Februari 2016, ia ditangkap anggota ISIS ketika sedang berada di rumahnya di Mosul, Irak.

Hussein lalu dipaksa untuk menghadapi 'pengadilan' ISIS dan kemudian dihukum mati di hadapan publik. Tubuh Hussein kemudian diserahkan ke pihak keluarganya usai eksekusi kejam itu. Media ARA News menjelaskan, kelompok ISIS melihat Husein sedang mendengarkan musik pop di toko kelontong milik ayahnya di sebuah pasar.

Diyakini eksekusi karena mendengarkan musik tersebut merupakan jenis hukuman eksekusi yang baru pertama kalinya dilakukan dan sontak membuat warga setempat ketakutan. ISIS kerap memperluas peradilan konservatif versi kelompok mereka sendiri di wilayah Irak dan Suriah termasuk menghukum mati mereka yang merupakan kaum penyuka sejenis dan melakukan perzinahan.

Dalam sebuah pernyataannya dua tahun lalu, ISIS melarang menyalakan musik atau lagu di mobil, rumah, toko, pesta dan ruang publik serta larangan memajang foto di jendela toko maupun rumah.

"Musik dan foto dilarang dalam Islam karena merupakan godaan dan penyebab korupsi hati sehingga lupa akan Alquran," demikian bunyi pernyataan tersebut.

Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka