Bom Mobil Mengguncang Turki
- www.bbc.com
VIVA.co.id - Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal, membenarkan adanya insiden ledakan di Ibu kota Turki, Ankara.
"Rabu 17 Februari 2016, pukul 18.44, waktu setempat telah terjadi ledakan cukup kuat yang berasal dari mobil di kawasan kantor pemerintah Turki di Kizilay, Ankara," kata dia, seperti dalam keterangan pers yang diterima VIVA.co.id, Kamis 18 Febuari 2016.
Hingga pukul 19.30, ia menjelaskan, diperoleh informasi bahwa ledakan tersebut menyebabkan 11 orang korban meninggal dan 10 orang luka-luka. Pihak aparat keamanan setempat sedang melakukan investigasi mengenai penyebab ledakan.
"Sejauh ini, tidak ada laporan mengenai WNI yang menjadi korban. KBRI Ankara terus melakukan komunikasi dengan otoritas terkait di Turki," ujarnya.
Bom mobil ini meledak, ketika iring-iringan bus militer tengah lewat. Ledakan terjadi di dekat kompleks parlemen, gedung-gedung pemerintah, dan markas militer. Akibat ledakan tersebut, Wakil Perdana Menteri Turki, Bekir Bozdag, menyebutnya sebagai 'aksi teror nyata'.
Sementara itu, Perdana Menteri Ahmet Davutoglu, langsung membatalkan lawatannya ke Brussel, Belgia. Ditenggarai, ledakan ini berkaitan dengan gerakan separatis Kurdi yang dilarang di Turki, PKK, serta keterlibatan Turki terhadap milisi Kurdi di Suriah, yang memiliki hubungan dengan PKK. (asp)