Indonesia Tekankan Pentingnya Perdamaian Kawasan
Rabu, 17 Februari 2016 - 05:45 WIB
Sumber :
- Dokumentasi Biro Pers Istana.
VIVA.co.id
- Dalam working dinner
yang diadakan di Sunnylands, Historic Home, California, Amerika Serikat pada Senin malam, 15 Februari 2016, waktu setempat, atau Rabu, 17 Februari 2016 WIB, Presiden Joko Widodo akan memberikan paparan mengenai dua isu utama, Laut China Selatan dan Timur Tengah.
"Di sana, Presiden Jokowi akan memberikan pernyataan negara tentang perdamaian di Laut China Selatan dan Timur Tengah," demikian bunyi keterangan pers yang diterima
VIVA.co.id, Selasa 16 Febuari 2016.
Untuk mewujudkan hal itu, kata Jokowi, Indonesia menekankan agar hukum internasional harus ditegakkan dan dihormati, rivalitas kekuasaan besar harus dicegah, menciptakan prinsip membangun kepercayaan (trust building), membangun kerangka Declaration of Conduct (DoC)/dialog terus-menerus dilaksanakan secara penuh dan efektif, serta Code of Conduct (CoC)/kode perilaku secepatnya diselesaikan.
Presiden juga menekankan pentingnya untuk semua pihak menghentikan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan ketegangan. "Presiden menyampaikan keinginan Indonesia untuk memberikan kontribusinya bagi perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan," paparnya.
Terkait perdamaian di Timur Tengah, Presiden Jokowi menyampaikan keprihatinannya dan dunia internasional terhadap buruknya hubungan Arab Saudi dan Iran, serta masalah Palestina yang belum dapat diselesaikan, ditambah konflik Suriah yang menyebabkan migrasi pengungsi ke luar Suriah.
“Saya telah mengutus Menteri Luar Negeri Indonesia (Retno LP Marsudi) ke Iran, Arab Saudi, dan sejumlah negara di Timur Tengah untuk menggalang perdamaian. Indonesia telah mengusulkan dibentuknya suatu mekanisme CoC yang berisi prinsip-prinsip membangun saling percaya, menghormati kedaulatan negara lain, serta tidak mencampuri urusan internal negara lain," ungkapnya.
Intinya, Presiden Jokowi menekankan bahwa kedua kawasan itu harus menjadi kawasan yang damai dan stabil. Acara working dinner ini dibuka oleh Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, yang mengusung tema ‘On Regional Strategic Outlook’. (asp)
Untuk mewujudkan hal itu, kata Jokowi, Indonesia menekankan agar hukum internasional harus ditegakkan dan dihormati, rivalitas kekuasaan besar harus dicegah, menciptakan prinsip membangun kepercayaan (trust building), membangun kerangka Declaration of Conduct (DoC)/dialog terus-menerus dilaksanakan secara penuh dan efektif, serta Code of Conduct (CoC)/kode perilaku secepatnya diselesaikan.
Presiden juga menekankan pentingnya untuk semua pihak menghentikan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan ketegangan. "Presiden menyampaikan keinginan Indonesia untuk memberikan kontribusinya bagi perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan," paparnya.
Terkait perdamaian di Timur Tengah, Presiden Jokowi menyampaikan keprihatinannya dan dunia internasional terhadap buruknya hubungan Arab Saudi dan Iran, serta masalah Palestina yang belum dapat diselesaikan, ditambah konflik Suriah yang menyebabkan migrasi pengungsi ke luar Suriah.
“Saya telah mengutus Menteri Luar Negeri Indonesia (Retno LP Marsudi) ke Iran, Arab Saudi, dan sejumlah negara di Timur Tengah untuk menggalang perdamaian. Indonesia telah mengusulkan dibentuknya suatu mekanisme CoC yang berisi prinsip-prinsip membangun saling percaya, menghormati kedaulatan negara lain, serta tidak mencampuri urusan internal negara lain," ungkapnya.
Intinya, Presiden Jokowi menekankan bahwa kedua kawasan itu harus menjadi kawasan yang damai dan stabil. Acara working dinner ini dibuka oleh Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, yang mengusung tema ‘On Regional Strategic Outlook’. (asp)
Baca Juga :
Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka
Tersangka bernama Aaron Driver dan ia bertindak tunggal.
VIVA.co.id
11 Agustus 2016
Baca Juga :