Puluhan Ribu Warga Sipil Sudan Tewas Akibat Perang
Selasa, 9 Februari 2016 - 12:21 WIB
Sumber :
- REUTERS
VIVA.co.id
- PBB mengungkapkan sekitar 40.000 orang dilanda bencana kelaparan di wilayah perang Sudan Selatan. Mereka butuh bantuan secepatnya. Selain itu sudah puluhan ribu orang tewas karena perang di negara baru Afrika itu.
Dilansir dari laman
Arab News
, Senin, 8 Febuari 2016, dalam laporan tersebut PBB menjelaskan beberapa kondisi yang harus dialami puluhan ribu orang dalam perang sipil yang sudah berlangsung lebih dari dua tahun itu. Mereka tersiksa dengan kekejaman, tuduhan kekejaman perang dan termasuk pemblokiran persediaan makanan.
"Kondisi meningkat, lebih dari 2,8 juta orang membutuhkan bantuan. Hampir 25 persen populasi negara itu membutuhkan bantuan makanan dan setidaknya 40.000 orang terkena dampak bencana," kata Badan Makanan dan Agrikultur PBB atau Food and Agriculture Organization (FAO), UNICEF dan World Food Programme (WFP) dalam sebuah pernyataan bersama.
Disampaikan kepala UNICEF, Jonathan Veitch, setiap keluarga sudah berusaha melakukan apapun untuk bisa bertahan hidup namun kini mereka tidak memiliki pilihan lagi. "Banyak area yang sangat membutuhkan bantuan (makanan) namun mereka tidak bisa dicapai karena situasi keamanan yang tidak mendukung, KIta seharusnya diberikan akses tak terbatas," kata Veitch.
Mereka yang terkena dampak terburuk adalah di negara bagian medan pertempuran Utara, tempat terjadinya banyak pertempuran paling sengit termasuk penculikan massal dan perkosaan terhadap perempuan dan anak-anak. (ren)
"Kondisi meningkat, lebih dari 2,8 juta orang membutuhkan bantuan. Hampir 25 persen populasi negara itu membutuhkan bantuan makanan dan setidaknya 40.000 orang terkena dampak bencana," kata Badan Makanan dan Agrikultur PBB atau Food and Agriculture Organization (FAO), UNICEF dan World Food Programme (WFP) dalam sebuah pernyataan bersama.
Disampaikan kepala UNICEF, Jonathan Veitch, setiap keluarga sudah berusaha melakukan apapun untuk bisa bertahan hidup namun kini mereka tidak memiliki pilihan lagi. "Banyak area yang sangat membutuhkan bantuan (makanan) namun mereka tidak bisa dicapai karena situasi keamanan yang tidak mendukung, KIta seharusnya diberikan akses tak terbatas," kata Veitch.
Mereka yang terkena dampak terburuk adalah di negara bagian medan pertempuran Utara, tempat terjadinya banyak pertempuran paling sengit termasuk penculikan massal dan perkosaan terhadap perempuan dan anak-anak. (ren)
Baca Juga :
Redam Konflik, Pemerintah Sudan Sebar Jaksa Agung di Darfur
400 hakim saat ini sedang dipinjam oleh negara-negara teluk.
VIVA.co.id
8 April 2016
Baca Juga :