Serunya Rayakan Imlek di KJRI di Los Angeles, AS
Senin, 8 Februari 2016 - 06:55 WIB
Sumber :
- Dokumentasi Livi Zheng
VIVA.co.id - Tahun baru Imlek tahun ini sangatlah spesial bagi Livi Zheng, seorang sutradara film asal Indonesia yang berkarya di Hollywood, Los Angeles, Amerika Serikat.
Baca Juga :
Ribuan Warga Rayakan Cap Go Meh di Glodok
Meskipun Livi sudah tinggal di Los Angeles selama beberapa tahun, ia belum pernah merayakan tahun baru Imlek bersama dengan warga Indonesia sebelumnya.
Baca Juga :
Peringatan Imlek Terbesar di Indonesia Digelar
Tahun ini Livi diundang oleh Indonesian Chinese American Association (ICAA) untuk merayakan Imlek bersama warga Indonesia di Los Angeles dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Los Angeles. Acara ini dihadiri oleh Konjen Umar Hadi dan istrinya.
“Apapun acaranya, di mana ada warga negara Indonesia, pasti ada makanan yang lezat. Nasi padang, nasi rames dan sampai jajanan pasar seperti kripik dan lemper pun ada di dalam acara ini. Ada pula stand es cendol dan juga es teler,” ujar Livi kepada VIVA.co.id, yang juga mengirim foto-foto dari Los Angeles.
Saat Imlek, selain makanan, ada juga yang tidak boleh kelupaan, yakni Barongsai. Barongsai atau yang disebut lion dance ini wajib ditampilkan pada masa perayaan imlek.
“Yang unik dari Barongsai ini adalah pemainnya multicultural. Ternyata pemainnya bukanlah orang Indonesia atau Asia, tapi adalah orang lokal Amerika dan juga orang Mexico,” jelasnya.
Rupanya tarian asal Tiongkok ini sudah tidak asing lagi di Amerika. Banyak orang luar yang sudah mempelajarinya karena ketertarikan mereka terhadap tarian unik ini.
Livi menceritakan bahwa semua orang terkesima menonton tarian Barongsai ini. Banyak anak-anak kecil yang belum pernah menonton Barongsai dan terlihat sangat tertarik ketika dipertunjukkan tarian ini.
Tradisi makan ikan
Dia menjelaskan, bahwa ada beberapa tradisi bagi kaum Tiongkok untuk merayakan tahun baru Imlek demi membawa keberuntungan bagi mereka.
Contohnya, mereka pasti akan makan ikan. Mengapa ikan itu membawa keberuntungan. Karena bahasa Mandarin ikan, yaitu yu, juga berarti membawa kelebihan.
“Oleh karena itu, dipercaya bahwa memakan ikan akan membawa kelebihan di tahun baru Imlek. Tetapi, cara makan ikan haruslah diperhatikan. Ikan tidak boleh dimakan sampai habis, melainkan harus disisakan sedikit. Begitu juga tidak boleh membalikkan badan ikan,” ungkapnya.
Di tradisi Tiongkok, ikan hanya boleh ditaruh di satu sisi. Apabila satu sisi sudah habis, maka tulangnya harus diangkat terlebih dahulu sebelum menyantap sisi yang satunya lagi.
Selain itu, salah satu hidangan yang tidak boleh dilupakan adalah pangsit. Semakin banyak pangsit yang dimakan pada saat tahun baru Imlek semakin banyak rezeki yang akan diterima. Begitulah kepercayaan orang Tiongkok.
Ada beberapa tradisi yang mewajibkan pangsit dengan isi kol dan lobak sebagai tanda umur panjang dan kebijaksanaan.
Penyajian pangsit pun harus diperhatikan. Pangsit harus disajikan secara baris dan tidak melingkar.
“Kaum Tiongkok percaya bahwa apabila disajikan melingkar, maka hidupnya akan berputar-putar saja dan tidak pergi kemanapun. Sedangkan, apabila disajikan secara baris, maka hidupnya akan terus maju menuju suatu tempat yang lebih baik lagi,” katanya.
Memang banyak tradisi Tiongkok yang tidak mengerti alasannya, tetapi Livi menjelaskan, bahwa kebanyakan dari kepercayaan Tiongkok itu sebenarnya adalah seperti permainan kata.
Menurutnya, orang Tiongkok itu pada dasarnya sangat sastrawan. Bahasa mereka mengandung banyak sejarah dan simbolisasi.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya