Korut Luncurkan Roket, Ini Reaksi AS

Minggu, 7 Februari 2016 - 12:08 WIB
Oleh :
Korea Utara
Korea Utara
Sumber :
  • youtube.com
Photo Mini 1
VIVA.co.id
- Di tengah sanksi PBB dan kecaman dunia internasional, Korea Utara
keukeuh
meluncurkan roketnya ke luar angkasa, pada Minggu, 7 Februari 2016, seperti dikutip situs
aljazeera
. Program ini dipercaya sebagai bagian dari pengembangan teknologi rudal balistik antarbenua.


Roket ini diluncurkan dari Pusat Peluncuran Satelit Korea Utara, Tongchang, yang berbatasan dengan China. Juru Bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Moon Sang-gyun, mengatakan, roket itu diluncurkan sekitar pukul 09.30 waktu setempat dan diperkirakan melintasi Laut Kuning hingga selatan di Laut Filipina.
Baca Juga :
'Spartan 3.000' Siap Gempur Korut


Baca Juga :
China Minta PBB agar Sanksi 4 Kapal Korut Dihapus
"Roket resmi diluncurkan beberapa menit yang lalu. Saat meluncur sempat menghilang dari pantauan radar. Dan ketika terdeteksi kembali, ternyata roket itu berada 240 mil di atas perairan barat daya Korea Selatan serta 490 mil dari lokasi peluncuran," kata Sang-gyun.

Baca Juga :
Korut Kembali Berulah, Lima Proyektil Ditembakkan

Akibat peluncuran roket ini, maskapai penerbangan Jepang dan Korea Selatan sampai harus mengubah jalur penerbangan untuk menghindari 'tabrakan' di udara.

Negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, China dan Amerika Serikat mengutuk apa yang dilakukan Korea Utara. Bahkan, Menteri Luar Negeri AS, John Kerry mengungkapkan bahwa peluncuran roket ini adalah 'tindakan provokasi yang tidak dapat diterima' yang nyata-nyata mengancam stablilitas di Semenanjung Korea.


"Kami tegaskan bahwa kami akan melindungi kolega kami, Jepang dan Korea Selatan, sebagai komitmen perdamaian dan stabilitas kawasan," tutur Kerry. (one)

Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, China dan Amerika Serikat mengutuk apa yang dilakukan Korea Utara. Bahkan, Menteri Luar Negeri AS, John Kerry mengungkapkan bahwa peluncuran roket ini adalah 'tindakan provokasi yang tidak dapat diterima' yang nyata-nyata mengancam stablilitas di Semenanjung Korea.
Halaman Selanjutnya