7-2-1965: AS Lakukan Serangan Balasan ke Vietnam Utara
- ap photo
VIVA.co.id - Pada 7 Februari 1965, sebagai bagian dari Operasi Flaming Dart, 49 jet Angkatan Laut Amerika Serikat menjatuhkan bom dan roket di barak dan daerah pementasan di Dong Hoi, sebuah kemah pelatihan gerilya di Vietnam Utara. Dikawal oleh jet AS, pesawat tempur milik Vietnam Selatan meledakkan pusat kontrol komunikasi milik tentara Vietnam Utara.
Dilansir dari laman History, serangan ini adalah balasan atas serangan Komunis pada instalasi AS di Kemah Holloway dan lapangan udara Pleiku di Pusat Dataran Tinggi, yang menewaskan delapan prajurit AS, 109 terluka, dan menghancurkan setidaknya sekitar 20 pesawat.
Sebelum serangan, penasihat kepresidenan, John T. McNaughton, dan McGeorge Bundy, sudah melakukan serangan sebelumnya ke wilayah Vietnam Utara. Setelah serangan di Pusat Dataran Tinggi, AS mendesak agar Presiden Johnson menugaskan serangan balas dendam.
Johnson kemudian setuju dan memerintahkan Operasi Flaming Dart, dengan harapan membuat Vietnam Utara berhenti melakukan serangan ke Vietnam Selatan.
Bundy, yang baru saja kembali dari Vietnam, menganggap serangan udara sebagai sesuatu yang benar dan perlu untuk dilakukan. Pemimpin Mayoritas Senat Mansfield (D-Montana) dan pemimpin GOP Everett Dirksen (Illinois) mendukung keputusan Presiden, tapi Senator Wayne Morse (D-Oregon ) dan Ernest Gruening (D-Alaska) berpendapat tindakan tersebut sebagai eskalasi berbahaya bagi perang.
Penyerangan pembalasan tidak memiliki efek yang diinginkan. Pada 10 Februari, Vietnam Utara menyerang di instalasi Amerika di Qui Nhon dan menewaskan sebanyak 23 orang Amerika. Menanggapi hal itu, Johnson langsung memerintahkan serangan balasan lain, Flaming Dart II.