Jelang Akhir Jabatan, Obama Kunjungi Masjid di AS
Kamis, 4 Februari 2016 - 15:20 WIB
Sumber :
- REUTERS/Gary Cameron
VIVA.co.id
- Setelah bertahun-tahun memimpin Amerika Serikat, Presiden Barack Obama untuk pertama kalinya akan melakukan kunjungan ke sebuah masjid di Amerika. Dilansir dari laman Arab News,
Rabu, 3 Februari 2016, kunjungan Obama bertujuan untuk menghilangkan pandangan negatif terhadap kaum Muslim.
Cucu dari seorang kakek yang beragama Islam ini akan melakukan kunjungan singkat ke Masjid Masyarakat Islam di Baltimore, di mana ia akan bertemu dengan pemimpin komunitas dan menyampaikan pidatonya. Sebelum ini, Obama pernah mengunjungi masjid di Malaysia, Indonesia, dan juga Mesir. Namun, ia belum pernah mengunjungi masjid yang berada di Amerika.
Pada 2009, saat awal mula ia terpilih menjadi presiden, Obama melakukan perjalanan ke Kairo untuk menyerukan sebuah "awal baru" dengan dunia Muslim. Banyak agenda kebijakan luar negeri Obama yang difokuskan pada peningkatan hubungan dengan negara-negara Muslim, termasuk membuat kesepakatan nuklir dengan Iran untuk mengakhiri perang di Irak dan Afghanistan.
Namun, upaya keras Obama terhalang oleh konfrontasi yang dilakukan oleh kelompok jihad dan serangan militer di Afghanistan, Irak, Libya, Pakistan, Somalia, Suriah, dan Yaman.
"Kami melihat banyak pihak yang anti-Muslim dan menaruh kebencian. Ini adalah waktu yang tepat baginya untuk datang," kata Riham Osman dari kelompok advokasi Dewan Hubungan Masyarakat Muslim.
Sentimen negatif terhadap Muslim di Amerika menguat setelah kasus serangan 9/11 tahun 2001. Kasus terbaru yang menyeret Muslim adalah penembakan di San Bernardino, California, yang dilakukan oleh sepasang suami istri beragama Islam. Penembakan brutal tersebut menewaskan 14 orang dan melukai 33 lainnya.
Obama termasuk Presiden Amerika yang paling toleran pada Muslim. Ia mengundang Muslim berbuka puasa bersama di Gedung Putih, juga rutin mengucapkan Selamat Idul Fitri bagi seluruh Muslim di dunia.
Baca Juga :
Obama Siap Antar Hillary Jadi Presiden AS
Pada 2009, saat awal mula ia terpilih menjadi presiden, Obama melakukan perjalanan ke Kairo untuk menyerukan sebuah "awal baru" dengan dunia Muslim. Banyak agenda kebijakan luar negeri Obama yang difokuskan pada peningkatan hubungan dengan negara-negara Muslim, termasuk membuat kesepakatan nuklir dengan Iran untuk mengakhiri perang di Irak dan Afghanistan.
Namun, upaya keras Obama terhalang oleh konfrontasi yang dilakukan oleh kelompok jihad dan serangan militer di Afghanistan, Irak, Libya, Pakistan, Somalia, Suriah, dan Yaman.
"Kami melihat banyak pihak yang anti-Muslim dan menaruh kebencian. Ini adalah waktu yang tepat baginya untuk datang," kata Riham Osman dari kelompok advokasi Dewan Hubungan Masyarakat Muslim.
Sentimen negatif terhadap Muslim di Amerika menguat setelah kasus serangan 9/11 tahun 2001. Kasus terbaru yang menyeret Muslim adalah penembakan di San Bernardino, California, yang dilakukan oleh sepasang suami istri beragama Islam. Penembakan brutal tersebut menewaskan 14 orang dan melukai 33 lainnya.
Obama termasuk Presiden Amerika yang paling toleran pada Muslim. Ia mengundang Muslim berbuka puasa bersama di Gedung Putih, juga rutin mengucapkan Selamat Idul Fitri bagi seluruh Muslim di dunia.
Baca Juga :
Obama: Trump Tak Layak Jadi Presiden
Trump dinilai tak masuk dalam arus utama konservatisme modern
VIVA.co.id
3 Agustus 2016
Baca Juga :