Iran Ingatkan Wacana Perpecahan Irak
Kamis, 4 Februari 2016 - 12:10 WIB
Sumber :
- english.alarabiya.net
VIVA.co.id
- Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Arab dan Urusan Afrika, Hossein Amir-Abdollahian, mengingatkan bahwa setiap rencana yang bertujuan untuk menghancurkan Irak akan memiliki konsekuensi yang merugikan bagi keamanan dan stabilitas di kawasan.
Menurut dia, seperti dikutip dari
Xinhua
, Kamis, 4 Februari 2016, pihak-pihak tertentu yang berbicara tentang perpecahan Irak, maka tidak memperhatikan konsekuensi yang akan merugikan untuk keamanan dan stabilitas kawasan.
Iran sangat berhati-hati menindaklanjuti perkembangan Irak dan percaya bahwa rakyat Irak sudah cerdas dan tidak terpengaruh oleh isu-isu perpecahan serta tetap bersatu.
Komentar Amir-Abdollahian ini sebagai reaksi terhadap pernyataan resmi dari Presiden Otonomi Kurdi di Irak, Masoud Barzani, tentang keinginan merdeka wilayahnya.
"Kemerdekaan bagi Irak Kurdistan kini 'sudah dekat daripada waktu lainnya', dan para pemimpin dunia harus mengakuinya," tutur Barzani.
Negeri Shah itu juga secara tegas mendukung penuh Pemerintah Irak saat ini dan menghargai integritas serta kedaulatannya demi tercipta kestabilan.
"Kami juga mengakomodasi kehadiran etnis Kurdi yang jumlahnya sekitar 10 persen dari total penduduk Iran. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, etnis Kurdi di Iran justru menyerang pihak keamanan kami dan mendukung kelompok separatis Kurdi," kata Amir-Abdollahian.
Baca Juga :
Iran Akui Tentaranya Tewas dalam Perang Suriah
Iran sangat berhati-hati menindaklanjuti perkembangan Irak dan percaya bahwa rakyat Irak sudah cerdas dan tidak terpengaruh oleh isu-isu perpecahan serta tetap bersatu.
Komentar Amir-Abdollahian ini sebagai reaksi terhadap pernyataan resmi dari Presiden Otonomi Kurdi di Irak, Masoud Barzani, tentang keinginan merdeka wilayahnya.
"Kemerdekaan bagi Irak Kurdistan kini 'sudah dekat daripada waktu lainnya', dan para pemimpin dunia harus mengakuinya," tutur Barzani.
Negeri Shah itu juga secara tegas mendukung penuh Pemerintah Irak saat ini dan menghargai integritas serta kedaulatannya demi tercipta kestabilan.
"Kami juga mengakomodasi kehadiran etnis Kurdi yang jumlahnya sekitar 10 persen dari total penduduk Iran. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, etnis Kurdi di Iran justru menyerang pihak keamanan kami dan mendukung kelompok separatis Kurdi," kata Amir-Abdollahian.
Baca Juga :
Iran Eksekusi Mati Ilmuwan Nuklirnya
Shahram Amiri dituduh menjadi mata-mata Amerika Serikat.
VIVA.co.id
7 Agustus 2016
Baca Juga :