Trump Inginkan Pemilihan Ulang di Iowa
- REUTERS/Brendan Mcdermid
VIVA.co.id - Tidak terima dengan kekalahan, bakal calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menuding koleganya Ted Cruz - pemenang kaukus Iowa dan keduanya berasal dari Partai Republik - melakukan kecurangan dan mendorong untuk diadakannya pemilihan ulang di Iowa.
Pemilihan atau Kaukus di Iowa ini merupakan tahap awal bagi Trump dan para pesaingnya untuk bisa maju sebagai kandidat presiden dari Partai Republik. Di kubu yang berseberangan, Partai Demokrat pun tengah menyeleksi siapa yang pantas mewakili mereka untuk menjadi kandidat presiden pada Pemilu AS November mendatang.
Kecurangan di Iowa tersebut, seperti yang dituduhkan Trump, adalah bahwa selama kampanye kaukus, Cruz mengatakan rivalnya, Ben Carson, berencana untuk mundur dari kampanye. Dan Cruz meminta maaf ke tim kampanye Carson atas kesalahpahamannya itu.
"Karena kecurangan itulah maka Cruz memenangkan pemilu dalam kaukus Iowa. Ini jelas merupakan pelanggaran pemungutan suara, dan saya ingin diadakan pemilu ulang," tegas Trump, seperti dikutip bbc.co.uk, Kamis, 4 Februari 2016.
Ben Carson merupakan kandidat calon Presiden AS berkulit hitam dari Partai Republik. Sementara itu, Ted Cruz tidak menanggapi tudingan Trump terlalu serius dan meyakini dirinya memenangkan pemilu secara sah.
Direktur Komunikasi Tim Kampanye Ted Cruz, Rick Tyler mengatakan, apa yang diutarakan Trump sebagai bentuk kekecewaan atas kekalahan dirinya. Ia (Donald Trump, red) kehilangan (suara, red) di Iowa dan sekarang tidak ada yang membicarakannya lagi. Makanya ia 'berkicau' di twitter," ungkap dia.
Tyler juga menegaskan bahwa tidak ada preseden untuk kembali melakukan kaukus. Saat ini, para calon yang tersisa di Negara Bagian New Hampshire sedang mengadakan pemungutan suara di mana Trump memimpin dalam jajak pendapat.
Pada Rabu kemarin, kandidat calon Presiden, Rand Paul, seorang Republikan yang mewakili sayap Libertarian, keluar dari pertandingan setelah berakhir di urutan kelima di Iowa. (ren)