KBRI Riyadh Pantau WNI Terduga Teroris di Arab Saudi

Sumber :
  • REUTERS/Yoan Valat

VIVA.co.id - KBRI Riyadh memperoleh konfirmasi dari otoritas di Arab Saudi mengenai ditangkapnnya seorang Warga Negara Indonesia (WNI) karena dugaan terlibat terorisme. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kemlu RI, Lalu Muhammad Iqbal, melalui keterangan pers yang diterima VIVA.co.id, Selasa, 2 Februari 2016.

Lantang Bela Palestina, MBS Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza dan Lebanon

"Sejak pertamakali munculnya pemberitaan di surat kabar Saudi Gazette, Menlu Retno perintahkan KBRI Riyadh untuk terus mencari informasi dan klarifikasi atas pemberitaan mengenai penangkapan 33 orang yg diduga terlibat terorisme di Arab Saudi. Dalam berita itu disebutkan bahwa mereka terdiri dari 14 WN Arab Saudi, sembilan WN AS, tiga WN Yaman, dua  WN Suriah, satu WN Filipina, satu WN UEA, satu WN Kazakhstan, satu WN Palestina, dan satu WNI," kata Iqbal, Selasa, 2 Febuari 2016.

Sunarko, Wakil Duta Besar RI di Riyadh mengatakan, pihaknya melakukan penelusuran secara intensif ke seluruh otoritas terkait di Arab Saudi. Dari hasil penelusuran tersebut, kata Sunarko, diperoleh informasi bahwa memang ada seorang WNI yang ikut ditangkap.

Bertemu Dubes Filipina, Yusril Akan Bentuk Komisi Bersama untuk Tangani Soal WNI Tanpa Akte Lahir

"Dari data awal yg kami peroleh dari pihak Arab Saudi kami melakukan penelusuran lebih lanjut ke SIMKIM yang dikelola imigrasi Indonesia untuk mendapatkan detail dari yang bersangkutan", ujar Sunarko.

Berdasarkan data yang ada, WNI yang ditangkap di Arab Saudi tersebut berinisial AB,  berasal dari Jawa Barat dan masuk ke Arab Saudi pada tahun 2014 untuk bekerja di sebuah perusahaan konstruksi.

Curhat Advokat Zuhesti Prihadini Terjerat Pidana Padahal Jalankan Tugas dari Atasan

"Kemlu Arab Saudi akan menyampaikan notifikasi resmi mengenai penangkapan tersebut sesegera mungkin kepada KBRI. Atas dasar notifikasi resmi tersebut kami akan meminta akses kekonsuleran untuk menemui AB," kata Sunarko.

KBRI akan memberikan kerja sama yang dibutuhkan oleh Pemerintah Saudi dalam upaya investigasi. Pada saat yang sama KBRI juga akan memastikan bahwa hak-hak hukum AB dipenuhi sepanjang proses hukum. (mus)

Mantan menteri koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan Mahfud Md dalam sambutannya pada HDF 2024-Pidato dan Panel Kebangsaan di Jakarta, Selasa, 12 November 2024.

Mahfud Md Nilai Demokrasi dan Hukum Indonesia Berada pada Situasi yang Tepat

Mantan menteri koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan Mahfud Md menilai demokrasi dan hukum Indonesia saat ini berada pada situasi dan kondisi yang tepat.

img_title
VIVA.co.id
12 November 2024