Uni Eropa dan ASEAN Berkomitmen Tangani Isu Kemanusiaan
- VIVA/Rebecca Georgina
VIVA.co.id - ASEAN bersama dengan Uni Eropa terus bekerja sama dalam mengatasi isu-isu kemanusiaan, termasuk krisis pengungsi Rohingya. Sebagai anggota ASEAN, Indonesia berharap isu kemanusiaan ini jangan hanya dibebankan pada satu atau dua negara saja, namun perlu kerja sama banyak pihak.
Demikian menurut Direktur Mitra Wicara dan Antar Kawasan Kerja Sama ASEAN dari Kementerian Luar Negeri RI, Derry Aman. Dia menyampaikannya saat menghadiri peresmian kantor Perwakilan Misi Uni Eropa untuk ASEAN di Jakarta.
"Soal Rohingya, Indonesia sebagai anggota ASEAN sudah aktif dalam menyelesaikan masalah ini karena Indonesia adalah salah satu negara yang terkena imbas krisis ini," ujar Derry di Gedung Intiland, Jakarta, Selasa 26 Januari 2016.
Ia menambahkan, Indonesia melalui Kemlu bersama dengan negara-negara sahabat terus membahas isu-isu global, termasuk krisis Rohingya, mengenai cara penyelesaiannya. RI, kata Derry, bersama ASEAN belajar dari pengalaman Uni Eropa (UE) dalam menangani krisis kemanusiaan.
"UE sudah berpengalaman dengan isu ini mengingat terjadinya gelombang krisis imigran Suriah yang masuk ke wilayah Eropa. UE menjadi salah satu mitra dialog yang penting dalam hal ini dan mereka telah menunjukkan kesediaannya bekerja sama dengan ASEAN dan Indonesia," ujar Derry.
Sementara itu, Duta Besar UE untuk ASEAN, Fransisco Fontan Pardo, menilai isu krisis kemanusiaan merupakan masalah bersama bagi seluruh dunia internasional terlebih menyangkut nyawa manusia.
"Misi kita dengan ASEAN salah satunya untuk membahas masalah kemanusiaan. Krisis pengungsi dan imigrasi selalu menjadi pembicaraan bilateral," kata Pardo. (ren)