Analis AS: Video Peluncuran Bom Korea Utara Palsu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Sumber :
  • REUTERS/KCNA/Files
VIVA.co.id
- Cuplikan kapal selam Korea Utara yang meluncurkan rudal balistik (SLBM) yang  dirilis oleh Pyongyang dua hari setelah mereka mengklaim melakukan uji coba nuklir keempat kalinya adalah palsu. Komentar tersebut disampaikan sejumlah analis dari California.


Negara yang tertutup itu mengatakan, pihaknya memiliki teknologi rudal balistik yang akan memungkinkan untuk meluncurkan hulu ledak nuklir dari kapal selam.


Televisi pemerintah Korea Utara menayangkan rekaman tes keempat itu pada Jumat pekan lalu. Namun sejumlah analis mengatakan, gambar itu sudah diambil sejak Desember lalu. Tes SLBM sebelumnya yang dilakukan pada bulan Mei, Korea Utara tak segera meluncurkan pernyataan secepat saat ini.


Analisis dari California menunjukkan dua frame video dari media negara di mana api menelan rudal dan kecil bagian tubuh yang melepaskan diri.


"Korea Utara menggunakan video editing berat untuk menutupi fakta ini," kata Melissa Hanham, seorang peneliti senior di Pusat Penelitian Pusat Studi Nonproliferasi (CNS) James Martin Middlebury Institute yang berbasis di California, seperti dikutip
Reuters,
11-08-1984: Ronald Reagan Ungkap Lelucon Konyol untuk Soviet
Senin, 11 Januari 2016.
Terungkap, Ramalan Cuaca Setop Dunia dari Perang Nuklir

"Mereka menggunakan sudut kamera yang berbeda dan editing untuk membuatnya tampak bahwa peluncuran itu meluncurkan beberapa terus menerus, tapi dimainkan berdampingan, Anda dapat melihat bahwa itu adalah acara yang sama," katanya menegaskan.
Respons 'Miring' Ambisi Korea Utara Kirim Bendera ke Bulan


"Roket dikeluarkan, mulai ringan, dan kemudian gagal serempak," katanya. Menurut Melissa, propaganda Korea Utara  menggunakan teknik editing yang belum sempurna untuk memotong dan menyelipkan rekaman video lama dalam tes SLMB dan peluncur misil, ungkap video analis tersebut.


Korea Utara mengumumkan telah melakukan uji coba nuklir yang keempat kalinya. Uji coba yang dilakukan pada Rabu pekan lalu, dikabarkan sebagai uji coba yang meningkatkan bom tersebut, sebagai sebuah bom hidrogen. Namun pemerintah Amerika dan sejumlah ahli di negara tersebut meragukan klaim Korea Utara.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya