Polisi Lolos dari Maut Usai Ditembaki Teroris

Penembakan California
Sumber :
  • REUTERS/Mike Blake

VIVA.co.id - Sungguh tak disangka, seorang petugas kepolisian di Kota Philadelphia, Amerika Serikat selamat dari kematian setelah terluka parah ditembaki seorang pendukung kelompok teroris Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Petugas kepolisian yang lolos dari maut itu bernama Jesse Hartnett (33 tahun). Ia sempat menjalani perawatan medis karena terluka parah usai ditembak saat berada di dalam mobil patroli di jalanan Kota Philadelphia. Namun kini kondisi sudah mulai pulih.

Komisaris polisi Philadelphia, Richard Ross seperti dilansir Channel News Asia, Sabtu, 9 Januari 2016, menceritakan, penembakan terhadap Hartnett sungguh mengerikan.

"Benar-benar mengerikan, jika menggambarkan cedera petugas (Hartnett), sangat, sangat serius," katanya

Ross sempat mendengar jeritan minta tolong Hartnett saat kritis usai ditembaki. "Saya ditembak. Saya pendarahan berat," ujar Ross menirukan jeritan Hartnett saat tiga peluru bersarang di tubuhnya.

Ross merilis video rekaman saat kejadian, rekaman itu menunjukkan, pendukung ISIS itu berjalan menuju mobil patroli. Kemudian menjulurkan lengannya yang siap dengan pistol dan menarget polisi yang ada di dalam mobil.

Setelah disasar peluru, Hartnett keluar dari mobil meski dalam kondisi terluka parah. Ia kemudian menghantam pria itu, dan berhasil melumpuhkan kemudian pria itu ditangkap.

Kapten Polisi James Clark, dalam konferensi persnya mengatakan, pria itu diidentifikasi bernama Edward Archer, berusia 30 tahun, yang ternyata ia memiliki catatan kriminal di Philadelphia. Disebut, Archer mencuri senjata api itu dari polisi pada tahun 2013 lalu. Namun, polisi tak mengetahui begaimana bisa senjata api itu ia curi.

Sementara diketahui ia sebagai pendukung ISIS, Archer mengakui akan hal itu."Dia (Archer) menyatakan bahwa, ia berjanji setia kepada ISIS, berikut Allah dan itulah alasan ia dipanggil untuk melakukan ini," ujar Clark.

Amerika kini dalam kewaspadaaan meningkat setelah bulan lalu, beberapa orang radikal menewaskan 14 orang dalam serangannya. Ditambah serangan Paris dan Prancis pada bulan November 2015.

Jerman Razia Ekstremis Islam