Akses Ditutup, Puluhan Warga di Perbatasan Lebanon Tewas
Jumat, 8 Januari 2016 - 11:39 WIB
Sumber :
- REUTERS
VIVA.co.id
- Langkah pengepungan yang diterapkan pasukan pemerintah Suriah di sekeliling kota Madaya, di dekat perbatasan dengan Lebanon di
Rural Damascus Governorate
, Suriah, menelan korban. Sebanyak 23 pasien di fasilitas kesehatan yang didukung
Médecins Sans Frontières/
Dokter Lintas Batas (MSF) meninggal dunia karena kelaparan sejak tanggal 1 Desember 2015.
Sejak tanggal 18 Oktober 2015, pengepungan diperketat menjadi pengepungan total. Akses makanan jadi terbatas. Sekitar 20.000 penduduk di kota tersebut menghadapi kekurangan kebutuhan dasar dan hidup mereka terancam.
“MSF menyambut laporan yang menyebutkan pemerintah Suriah akan mengizinkan masuknya pasokan makanan ke dalam wilayah tersebut. Namun MSF mendesak agar pengiriman obat-obatan yang menyelamatkan nyawa segera diprioritaskan. MSF juga meminta agar pasien-pasien diizinkan evakuasi medis ke tempat-tempat aman untuk dirawat,” demikian keterangan pers yang diterima
VIVA.co.id,
Jumat, 8 Januari 2016.
MSF mengatakan, puluhan pasien yang meninggal tersebut sangat mengkhawatirkan bagi para pasien yang saat ini masih berada dalam perawatan, dan bagi 20.000 penduduk yang hanya punya sedikit bahan makanan dalam beberapa bulan terakhir.
Baca Juga :
Bom Kimia Diduga Kembali Terjadi di Suriah
Disampaikannya bahwa tidak ada jalan masuk dan keluar di Madaya sementara para petugas melaporkan adanya korban tewas dan luka-luka karena terkena peluru atau ranjau darat ketika mencoba meninggalkan Madaya. Pada 6 Januari 2016, kata Vingne, terjadi kekacauan saat orang-orang berebut makanan yang tersisa di titik distribusi makanan yang dibantu MSF.
MSF meminta evakuasi medis segera untuk para pasien sakit menuju tempat yang aman untuk perawatan. MSF meminta akses segera dan tanpa halangan untuk mendapatkan pasokan medis bagi penduduk sipil di Madaya. Akses ini harus tetap dipertahankan, karena distribusi makanan hanya satu kali tidak akan menyelesaikan masalah dalam beberapa bulan ke depan.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Disampaikannya bahwa tidak ada jalan masuk dan keluar di Madaya sementara para petugas melaporkan adanya korban tewas dan luka-luka karena terkena peluru atau ranjau darat ketika mencoba meninggalkan Madaya. Pada 6 Januari 2016, kata Vingne, terjadi kekacauan saat orang-orang berebut makanan yang tersisa di titik distribusi makanan yang dibantu MSF.