Serang Kedubes, Warga Iran Lempar Bom Molotov dan Mercon
- www.washingtonpost.com
VIVA.co.id - Demonstran di Iran menyerang Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran, Sabtu malam, 2 Januari 2016. Banyaknya demonstran yang menyerbu gedung kedutaan membuat kepolisian setempat sempat mengalami kewalahan.
Dikutip dari Xinhua, Minggu 3 Januari 2016, polisi setempat dilaporkan berusaha keras untuk mengusir beberapa demonstran ke luar gedung Kedubes. Disebutkan, demonstran sempat masuk ke halaman tertutup kedutaan tersebut.
Kantor berita Tasmin melaporkan, Kepala Polisi Teheran, Sardar Sajedinia, mengatakan jajarannya telah menangkap beberapa demonstran yang telah secara ilegal mengobrak-abrik gedung kedutaan.
"Sayangnya, beberapa (demonstran) melempar batu dan bom molotov di Kedubes yang menyebabkan kebakaran gedung," kata Sajedinia.
Serangan tak hanya melanda Kedubes Arab Saudi di Teheran. Website berita Tabnak melaporkan serangan yang dilancarkan demonstran juga terjadi di kantor Konsulat Arab Saudi di Mashhad, kota timur laut di Iran.
Demonstran berkumpul di depan konsulat dan meneriakkan slogan melawan otoritas Arab Saudi. Bahkan, demonstran di konsulat itu juga menurunkan bendera Arab Saudi dan melemparkan mercon yang menyebabkan kebakaran di bagian gedung konsulat.
Sementara kerusuhan itu pun disikapi pemerintah Iran. Menteri Luar Negeri Iran mendesak agar polisi melindungi halaman diplomatik Arab Saudi di Iran.
Deputi Kementerian Luar Negeri untuk Arab dan Afrika, Hossein Amir-Abdollahian, menyampaikan protes keras kepada utusan pemerintah Arab Saudi, Ahmed al-Muwallid.
Protes keras rakyat Iran tersebut pecah menyusul eksekusi ulama terkenal Iran, Nimr al-Nimr, oleh Arab Saudi. Pengumuman eksekusi disampaikan pada Sabtu 2 Januari 2016. Rakyat Iran marah dan langsung menyerang beberapa gedung Arab Saudi di Iran.
Menurut Reuters, Nimr al-Nimr merupakan bagian dari 47 orang yang dieksekusi oleh Arab Saudi, yang dituding terlibat dalam berbagai serangan dan menyebarkan ideologi jihad. Diketahui semua terdakwa adalah laki-laki.
Kebanyakan, mereka yang dieksekusi divonis atas sejumlah kasus serangan di Saudi Arabia yang terjadi setelah tahun 2003. Para penyerang disebut-sebut memiliki jaringan dengan al-Qaeda. Namun, di antara mereka juga terdapat sejumlah warga Syiah yang dituduh terlibat dalam serangan pada kepolisian Saudi saat terjadi demonstrasi sepanjang 2011-2013. (one)