Putin Sebut AS sebagai Ancaman bagi Rusia
- REUTERS/Sergei Chirikov/Pool
VIVA.co.id - Sebuah daftar ancaman bagi keamanan nasional Rusia disampaikan dalam sebuah dokumen. Di peringkat pertama tertulis Amerika Serikat.
Dokumen berjudul "Strategi Nasional Keamanan Federasi Rusia," ditandatangani oleh Presiden Rusia Vladimir Putin tepat pada malam pergantian tahun. Dokumen ini menggantikan dokumen yang sama yang dikeluarkan pada 2009, yang diajukan oleh Presiden Dmitry Medvedev, Perdana Menteri Rusia saat itu, tak menyebut AS, juga NATO.
Seperti dikutip dari Reuters, Sabtu, 2 Januari 2016, dokumen tersebut menyebutkan, Rusia telah berhasil meningkatkan perannya dalam memecahkan masalah global dan konflik internasional. Dan karena peran tingginya, tertulis dalam dokumen, itu telah menyebabkan reaksi Barat.
"Penguatan Rusia terjadi dengan latar belakang ancaman baru untuk keamanan nasional, yang memiliki sifat kompleks dan saling terkait," kata dokumen tersebut.
Dokumen tersebut menyebutkan, melakukan sebuah kebijakan yang independen, untuk internasional dan domestik telah menyebabkan Amerika Serikat dan sekutunya, yang sedang berjuang untuk mempertahankan dominasi mereka dalam urusan global, yang pada gilirannya cenderung mengarah ke politik, ekonomi, militer, dan tekanan informasi pada Rusia, terganggu kenetralannya.
Hubungan antara Rusia dan Barat mencapai titik terendah setelah pasukan Rusia mencaplok semenanjung Krimea dari Ukraina pada Maret 2014, setelah protes di Ukraina memaksa presiden pro-Moskow melarikan diri ke Rusia.
Sejak itu, Barat menuduh Rusia membantu pemberontak di timur Ukraina. Namun, Moskow membantah tuduhan itu.
Dokumen itu juga menyebutkan, Amerika dan Eropa telah mendukung kudeta antikonstitusi di Ukraina, yang akhirnya menyeret terjadinya pertempuran antara warga sipil Ukraina dan militer. Amerika dan Eropa memberikan sanksi besar pada Rusia, termasuk pada warga dan perusahaan Rusia. Moskow bereaksi dengan membatasi makanan dan kebutuhan rumah tangga dari Eropa.
Ekspansi NATO juga disebut sebagai ancaman besar bagi keamanan nasional Rusia, dan menyebutkan Amerika meluaskan jaringan laboratorium biologi militernya di sejumlah negara yang berbatasan dengan Rusia.
Namun, dokumen yang disajikan sebagai dasar strategi rencana keamanan nasional Rusia oleh badan negara yang berbeda, tak menyebutkan soal Suriah. Sejak 30 September, Rusia memulai serangan udara melawan gerakan pemberontak yang melawan pemerintah Suriah yang berkuasa di bawah pimpinan Bashar al Assad, sekutu Rusia.
Terbitnya dokumen yang menyebutkan Amerika Serikat sebagai ancaman bagi keamanan nasional Rusia menjadi indikasi, semaikn memburuknya hubungan kedua negara tersebut.