Lindungi WNI, Kemlu-Kemendagri Bersinergi
- Kemlu RI
VIVA.co.id - Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Dalam Negeri RI, menjalin kerja sama guna melindung WNI yang berada di daerah perbatasan Indonesia dengan negara tetangga.
Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi mengatakan, pihaknya memiliki tugas dan berkewajiban untuk mempersiapkan dan mengarahkan perwakilan atau diplomat Indonesia di masing-masing wilayah perbatasan.
Ia menjelaskan, para perwakilan RI tersebut diminta untuk bersinergi dengan Pemda di wilayah perbatasan seperti Malaysia. "Sudah ada perjanjian MoU dengan Kemendagri, yang memimpin Kemendagri dan Kemenlu sebagai penyokong," kata Retno di Jakarta, Senin, 28 Desember 2015.
Menurut Retno, kerja sama antarkementerian tersebut adalah untuk mensinergikan komunikasi antara perwakilan Kemenlu dan Pemda terkait perlindungan WNI, mengingat banyaknya permasalahan WNI di daerah perbatasan dengan negara tetangga. Ia berharap, dengan sinergi ini, permasalahan yang terjadi bisa diselesaikan melalui koordinasi masing-masing pihak terkait.
Sementara, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, kerja sama ini merupakan sebuah mekanisme yang sedang diuji coba yang bertujuan melindungi WNI, dan bersinergi dengan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia.
"Saat ini program perlindungan TKI itu sudah diinisiasi oleh BNP2TKI. Ada mekanisme yang sedang ditrial dan mengarah pada pemberdayaan TKI di poros perbatasan, programnya sendiri sudah diinisiasi oleh BNP2TKI di bawah Menko PMK," kata Iqbal.
Ia menilai, kerja sama ini merupakan hal yang sangat penting untuk memastikan setiap WNI mendapatkan perlindungan dari negara. Menurut dia, sangat banyak masyarakat di perbatasan yang menjadi TKI karena bekerja di negara lain, baik sebagai tenaga ahli atau hanya pekerja kebun sawit.
"Pemerintah akan meluncurkan program lintas kementerian ini di Nunukan, pada awal 2016. Kegiatan perlindungan difokuskan pada perbatasan Indonesia dengan Malaysia. Dan nantinya pemerintah akan menyentuh daerah perbatasan lainnya seperti Papua."
(mus)