Uni Eropa Kucurkan 15 Juta Euro Bantu RI Kurangi Emisi
Selasa, 15 Desember 2015 - 20:32 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVA.co.id
- Pidato Presiden Joko Widodo pada pertemuan
Paris Climate Conference (COP)
21 di Paris pekan lalu, mampu menggugah hati Uni Eropa. Uni Eropa sepakat untuk mengucurkan dana bantuan agar Indonesia bebas dari dampak perubahan iklim.
Saat pidato di Paris, Jokowi menyatakan akan mengurangi emisi karbon sebanyak 29 persen hingga 2030.
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Guerend menyatakan bahwa mereka percaya Indonesia mampu mewujudkan itu. Untuk mendukung keinginan Indonesia, ia menyatakan Uni Eropa memberikan dana 15 juta euro untuk mewujudkan mimpi Indonesia bebas dari emisi karbon.
"Kami akan membantu Indonesia untuk mengurangi emisi karbon dengan dana 15 juta euro, dan kami percaya Indonesia bisa melakukan itu," ujar Vincent saat ditemui di kantornya di Gedung Intiland, Jakarta Pusat, Selasa, 15 Desember 2015.
Menurut Vincent, dengan dana dengan sebesar itu, pemerintah bisa menetapkan kebijakan untuk perubahan iklim. Lalu, untuk dana institusi pemerintahan di Aceh untuk perencanaan menuju pengurangan emisi, termasuk fasilitas dialog untuk kebijakan.
"Ini adalah waktunya bagi setiap orang untuk berusaha mengatasi perubahan iklim, dari aksi yang besar hingga kecil, Uni Eropa dan Indonesia bersama 750 juta orang lainnya berkomitmen bekerja sama berkontribusi menuju
green economy
," tutur Vincent.
Baca Juga :
06-03-1983: Helmut Kohl Jadi Kanselir Jerman
Sementara itu, Vincent menjelaskan, Uni Eropa juga telah membuat peta untuk mengatasi perubahan iklim hingga 2030. Di mana sedikitnya 40 persen emisi karbon atau efek rumah kaca sudah harus musnah.
Baca Juga :
Hadapi Perdagangan Bebas Eropa, RI Kurang Berani
Lalu, penggunaan energi baru terbarukan (EBT) harus 27 persen pada 2030, serta untuk pembaharuan kemajuan teknologi EBT sebanyak 27 persen.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Lalu, penggunaan energi baru terbarukan (EBT) harus 27 persen pada 2030, serta untuk pembaharuan kemajuan teknologi EBT sebanyak 27 persen.