Opium, Ujian Pertama Aung San Suu Kyi Pimpin Myanmar
- pitaayur
VIVA.co.id - Aung San Suu Kyi dan NLD sukses memenangkan pemilu Myanmar. Namun, mungkinkah Suu Kyi juga akan sukses menundukan perdagangan opium negaranya?
Menurut data PBB, yang disampaikan pada Selasa 14 Desember 2015, produksi opium di Myanmar, terhitung stabil selama tiga tahun terakhir. Opium akan menjadi tantangan yang menakutkan bagi pemenang Nobel Aung San Suu Kyi yang akan mengambilalih kekuasaan pada Februari mendatang.
Seperti diberitakan oleh Reuters, berdasarkan laporan United Nations Office on Drugs and Crime (UNDOC), Myanmar memproduksi 647 ton opium pada tahun ini. Jumlah ini menempatkan Myanmar pada peringkat kedua produksi opium terbanyak di dunia di bawah Afghanistan.
Angka ini cenderung stabil selama beberapa tahun terakhir. Jumlah sebanyak 647 ton opium itu dihasilkan Myanmar dari ladang poppy, atau opium seluas 55.500 hektare.
Direktur UNDOC wilayah Asia Tenggara dan Asia Pasifik Jeremy Douglas memperingatkan, stabilisasi itu bisa dianggap sebagai sebuah "kesuksesan." "Produksi opium sudah berada pada level tinggi. Petani opium yang tak memiliki alternatif akan terus memproduksi opium," katanya.
Myanmar tak hanya terkenal sebagai penghasil opium dan heroin dalam bentuk lain. Mereka juga memproduksi obat methamphetamine, yang dikenal diseluruh Asia dengan nama Thailand, "ya ba," atau obat gila.
Industri gelap ini menghasilkan miliaran dolar AS. Permintaan tinggi ini diarahkan oleh kemiskinan, konflik, dan permintaan dari China.
Semasa kampanye, Suu Kyi terhitung sering menyinggung masalah opium dan perdagangan narkoba akan menjadi ujian besar bagi kepemimpinannya. Bahkan, meski sudah dibawah pemerintahan NLD, militer akan berusaha terus mempertahankan kontrol.
Militer akan menggunakan dalih Kementerian Pertahanan, masalah perbatasan, dan masalah dalam negeri untuk mempertahankan kekuasaannya. Ketiga area tersebut adalah wilayah krusial dalam upaya pemberantasan narkotika.
Kebanyakan narkoba yang diproduksi di perbatasan dikuasai oleh tentara pemberontak etnis, atau oleh militer Myanmar, dan milisi sekutu.
Tiga negara, Myanmar, Laos, dan Thailand membentuk The Golden Triangle (segi tiga emas). Ketiganya adalah penghasil seperempat opium dunia.
Dengan semua hasil yang didapat dan produksi opium yang menjurus "stabil," mampukah Aung San Suu Kyi mulus melalui masa kepemimpinan di Myanmar? (asp)