Kapal Rusia Luncurkan Tembakan Peringatan ke Kapal Turki

Sebuah kapal Rusia saat melintas di Selat Bosphorus, Turki.
Sumber :
  • Reuters/Murad Sezer

VIVA.co.id - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Minggu, salah satu kapal perangnya yang berjenis kapal penghancur, Smetlivy, terpaksa melakukan tembakan peringatan pada kapal Turki di Laut Aegea.

Erdogan Ke Kremlin, Buka Hubungan Baru dengan Rusia

Tembakan peringatan ini dilakukan  untuk menghindari tabrakan antara dua kapal. Rusia mengaku mereka telah dipanggil atase militer Turki atas insiden tersebut.

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, insiden ini terjadi pada Minggu, 13 November 2015, di area sekitar 22 kilo meter (13 mil) dari sebelah utara Pulau Limnos, di Laut Aegea.

Dikutip dari Reuters, kantor berita Interfax mengatakan bahwa kapal Turki, tersebut tak menanggapi peringatan yang sebelumnya mereka sampaikan. Tembakan peringatan dilepaskan hanya berjarak 500 meter dari kapal Rusia. Kapal Turki lalu berbalik arah dengan tajam setelah tembakan peringatan dilepaskan.

Hubungan Rusia dan Turki terus memanas setelah jet tempur Rusia yang beroperasi di Suriah ditembak jatuh oleh militer Turki pada 24 November 2015. Penembakan ini menewaskan satu pilot Rusia saat militer Rusia mencoba melakukan operasi penyelamatan.

Dikutip dari CNN, Senin, 14 Desember 2015, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan, mereka membutuhkan informasi lebih banyak lagi dari kru kapal nelayan tersebut sebelum merespon isu yang disampaikan Rusia.

"Kami sedang tak ingin meninggikan eskalasi, kami sedang mencoba menurunkan tensi dengan mengedepankan dialog," kata Cavusoglu, kepada kantor berita DHA.

Awal bulan ini, sebuah gambar yang provokatif tersebar di media sosial. Seorang tentara Rusia tampak memanggul  peluncur roket saat kapal perang Turki melintas di Istanbul. Berdasarkan perjanjian antar negara, armada Laut Hitam Rusia memiliki akses menuju Laut Aegea melalui selat Bosphorus, selat yang membelah kota Turki.

"Gambar tentara Rusia yang memanggul peluncur roket atau sesuatu yang sejenis saat kapal perang Rusia melintas di wilayah Turki adalah sebuah provokasi," kata Cavusoglu kepada wartawan Hurriyet, sebuah harian yang terbit di Turki.

"Jika kami menerima situasi yang mengancam, kami akan meresponnya dengan segera," katanya menambahkan.