Penyerangan Membabi Buta di Burundi, 87 Orang Tewas
- BBC
VIVA.co.id - Peristiwa tragis terjadi di Bujumbura, Burundi, Afrika Timur. Sebanyak 87 orang dilaporkan tewas setelah sekelompok orang bersenjata melakukan penyerangan membabi buta di tiga titik di pusat kota tersebut. Dari 87 korban tewas, delapan di antaranya tentara dan polisi.
Dilansir USA Today, Minggu, 13 Desember 2015, puluhan mayat tampak bergelimpangan di sejumlah sudut kota dengan sebagian besar luka tembak di kepala. Banyak pula di antara para korban ditemukan dalam kondisi tangan terikat.
Menurut keterangan salah seorang saksi Fidele Muyobera (22 tahun), warga setengah baya dan pemuda dikumpulkan kelompok bersenjata itu dan dikumpulkan menjadi satu untuk selanjutnya dibunuh dengan cara ditembaki.
"Saya takut luar biasa, teman saya dieksekusi, dan saya melihatnya. Kebetulan saya berhasil melarikan diri," ujar Fidele.
Sementara itu, aparat keamanan setempat melaporkan jika ada penyerangan yang terkoordinasi pada Jumat pagi terhadap tiga instalasi militer.
Pierre Nkunkiye, juru bicara polisi Burundi, mengatakan kepada Reuters, penyerangan juga menyasar tentara dan polisi, dan dilakukan oleh musuh negara.
Juru bicara US Department of State, John Kirby, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah serangan, mengatakan lembaga itu mengutuk kekerasan tersebut.
"Kami menyerukan negara-negara Afrika Timur untuk mengadakan dialog politik tingkat tinggi antara Pemerintah Burundi dan oposisi untuk meredakan situasi."
Diketahui, Burundi, salah satu negara termiskin di dunia, yang tengah dilanda konflik setelah kudeta terhadap Presiden Pierre Nkurunziza untuk masa jabatan ketiga gagal pada Mei lalu. Nkurunziza memenangkan Pemilu namun disengketakan pada bulan Juli.
Dari laporan Persatuan Bangsa-bangsa (PBB), setidaknya sudah 240 orang tewas sejak kerusuhan di Burundi terjadi. Selain itu, sebanyak 221 ribu warga telah mengungsi dan meninggalkan negara itu sejak April lalu. (ase)